VINCENT Ching bukan anggota pasukan payung. Maka, ketika Sabtu pekan lalu ia terjun dengan payung dari balkon rumahnya, ia mendarat tidak sempurna. Tubuhnya cedera berat, dan ia harus masuk ruang gawat darurat rumah sakit umum Singapura. Data-data kasus ini memang unik. Ching belum pernah menjalani latihan terjun payung. Rumahnya di lantai IV perumahan rakyat jadi sebenarnya saja letak balkon rumahnya dari tanah cukup tinggi untuk sebuah atraksi terjun. Tapi anak kelas II SD yang berusia 7 tahun ini ketika terjun cuma menggunakan sebuah payung, tanpa payung cadangan. Andai dia membawa cadangan pun, tampaknya tak akan banyak menolong. Sebab, yang dia pakai payung sebenarnya, alat untuk melindungi diri dari panas dan hujan. Sudah bisa ditebak, Ching terjun bukan karena tugas. Tapi karena pcilasaran ingin meniru Penguin, yang santai melayang dengan payung dari tempat tinggi. Tersebut terakhir itu nama penjahat dalam film kartun seri TV Singapura berjudul Batman. Para tetangga kaget dan menjerit mendapatkan Ching tertekuk di pelataran parkir dengan payung menutupi bagian kepalanya, sementara ibunya, Chiew Har Nui, sedang tiduran di kamar. "- Saya baru menyadari apa yang terjadi setelah tetangga meneriaki saya," katanya, sambil sesenggukan menunggui putranya di rumah sakit. Menurut Nyonya Nui, anaknya yang hiperaktif tersebut memang yakin bahwa semua yang terjadi di layar putih itu kejadian sebenarnya. "Sudah berkali-kali saya menasihatinya. Kejadian di layar televisi itu hanya khayalan belaka," ujar Nui lagi. Tapi Ching lebih percaya TV daripada ibunya. Misalnya, anak itu acap kali memasang handuk di lehernya, hingga ia seperti bersayap. Lalu Chig meloncat dari meja, bagaikan Superman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini