Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin mengatakan dirinya akan mengenakan sarung pada acara debat perdana besok 17 Januari 2019. “Ya saya pasti pakai sarung lah,” ujar Ma’ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ia belum mau mengungkap baju yang akan dipakai. Ia pun masih merahasiakan motif sarung yang dikenakan besok. “Nah motifnya apa? Rahasia,” ujar Ma’ruf seraya tertawa.
Sebelumnya anggota tim persiapan debat Jokowi-Ma’ruf, Meutya Hafid, mengatakan tidak akan mengubah citra Ma’ruf Amin sebagai ulama. Mereka pun membebaskan Ma’ruf dalam penampilan, sesuai apa yang biasa ia pakai, termasuk mengenakan sarung.
“Kami tidak akan paksa Kiai Ma’ruf mengenakan celana,” ujar Meutya kepada Tempo, Senin 14 Januari, di Menteng, Jakarta Pusat.
Begitu pula dengan gaya bicara Ma'ruf. Menurut Meutya, gaya bicara Ma’ruf sangat menggambarkan ulama. Ma’ruf Amin yang kerap menyitir hadis, dan menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi, akan memperkuat karakter ulama dalam debat nanti. Meutya mengatakan gaya Ma'ruf yang khas ulama, menjadi kekuatannya.
Kombinasi antara Jokowi -Ma’ruf, menurut Meutya diharapkan dapat memunculkan citra umara dan ulama alias Pemimpin dan Ulama. Citra ini memang yang sejak awal dibentuk, dan ingin didapatkan dari pasangan ini.
Ma'ruf Amin pun diharapkan untuk dapat melengkapi argumen Jokowi soal pemerintahan, dengan perspektifnya sebagai ulama. "Itulah kekuatan Kiai Ma'ruf yang kami sepakati, dan tidak perlu kami ubah. Kami ingin beliau tampil apa adanya," ujar Meutya.