Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Di Depan DPR, Budi Arie Sebut Ada Kajian Unesco Soal Pembentukan Dewan Media Sosial

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan soal pembentukan Dewan Media Sosial saat rapat dengan DPR kemarin.

11 Juni 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi membicarakan wacana pembentukan Dewan Media Sosial (DMS). Dia mengklaim ada kajian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB yang jadi dasar rencana itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi Arie menyampaikan klaim tersebut di hadapan Komisi I DPR RI dalam rapat di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 10 Juni 2024. Awalnya, dia mengatakan pembuatan Dewan Medsos ini adalah input dari civil society organization (CSO) atau organisasi masyarakat sipil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia kemudian menyinggung kajian dari UNESCO yang menjadi pertimbangan untuk membentuk Dewan ini. “Ini UNESCO yang mengusulkan, ini sudah terjadi diskusi. Nah bentuknya mereka mengusulkan social media council,” kata Budi Arie dalam rapat.

Menurut Budi Arie, DMS bukanlah ide yang muncul begitu saja dari pemerintah. “Jadi ini bukan Dewan Media Sosial ini bukan ide pinggir jalan, bukan ide ngopi-ngopi, mereka bikin kajian akademis,” ucap dia.

Budi Arie pun menyampaikan bahwa DMS belum diterapkan di Indonesia. Kominfo, kata dia, masih terus mengkaji wacana tersebut.

Budi Arie menilai DMS adalah ide yang cukup maju untuk menghadapi perkembangan zaman. “Apalagi dengan AI, nanti semua dari safety etiknya nanti semua kita jaga,” ujar Budi Arie.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin mempertanyakan wacana pembentukan Dewan Media Sosial dalam rapat yang sama. Dia awalnya menyinggung rencana pembentukan Dewan itu oleh Kominfo yang disebut bertujuan untuk melindungi anak dari kekerasan dan perundungan di dunia digital sesuai standar UNESCO.

Akan tetapi, Nurul mengaku belum tahu dasar dari pembentukan Dewan Medsos tersebut. “Namun Pak, belum ada ini undang-undang yang melandasi Dewan Media Sosial tersebut, Bapak akan berpijak pada apa? Dan apakah sama fungsinya dengan Dewan Pers?” ucap dia.

Usai rapat, Budi Arie juga menjelaskan soal pembentukan dewan ini kepada wartawan. Dia mengklaim DMS memiliki semangat dari rakyat untuk rakyat.

Budi Arie menyamakan DMS dengan Dewan Pers. “Spiritnya sama kayak dewan pers, masyarakat juga. Gitu lho, Dewan Media Sosial bukan dipelintir untuk mengekang langsung, enggak. yang pasti kan anak-anak harus dilindungi,” ujar Budi Arie.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus