ODANG Kusdinar, Markonis KM Tampomas II ternyata masih hidup. Ia
bersama 62 penumpang lainnya ditemukan dalam sekoci di dekat
Pulau Duang-Duang Besar, 240 km sebelah timur tempat Tampomas
tenggelam. Ketika itu sudah hari Jumat pukul 05.00 subuh.
Dari dia tentu bisa diperoleh banyak keterangan, misalnya
benarkah terjadi konflik dengan Kapten Abdul Rivai. Odang
sendiri begitu ditemukan langsung dibawa ke Ujungpandang --
dengan penjagaan ketat.
"Tidak ada kesan adanya konflik itu. Odang tidak pernah
menyebut-nyebut Kapten Rivai sebagai pihak yang salah," ujar
Akmar, mahasiswa STIA Ujungpandang, orang yang se]ama hampir
lima hari terapung-apung di laut bersama sang markonis. Bahkan
Odang bercerita, malam itu ia sempat memenuhi permintaan Kapten
Rivai untuk mengirim berita ke luar Tampomas meskipun bukan
berita SOS. Tapi usaha itu tidak berhasil.
Merasa tidak mungkin lagi mengirim berita ke luar, Odang
memutuskan pergi ke sekoci -- tidak jelas apakah seizin Kaptenn
Rivai. Dengan menjinjing radio sekoci, Odang naik ke sekoci
yang sudah penuh manusia. Lantaran berat sebelah, sekoci itu
terguling dan isinya tumpah. Sebagian ke laut, sebagian jatuh
di geladak. Di sinilah antene radionya putus.
Odang naik lagi ke sekoci bersama sekitar 150-an orang. Pukul
23.30, satu jam setelah Tampomas terbakar, sekoci meninggalkan
induknya, hanyut ke arah timur. Akmar kemudian
menyambung-antene radio itu dengan kawat yang ada. Setelah
dikutik-kutik, ada suara dari arah lawan. Ternyata dari radio
pantai Singapura. Lalu hilang lagi.
Empat hari lima malam Odang dkk. terapung-apung di laut. Untuk
mempercepat jalannya sekoci, mereka membuat layar dari kain
batik yang terbawa dalam kopor. Layar itu berhasil dibikin dan
berfungsi baik. Meski begitu banyak juga penumpang yang
akhirnya meninggal dunia. "Hampir tiap jam ada yang meninggal
dan langsung kami turunkan ke laut," ujar Akmar. Dari 150-an
penumpang sekoci akhirnya tinggal 63 orang.
Di antara yang meninggal tercatat: H. Amir. Setelah minum air
hujan H. Amir berkata: "Saya akan tidur dan begitu bangun akan
terjun ke laut." Kata-katanya itu dilakukannya betul. Sampai
sekarang ia belum ditemukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini