Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Difabel Ini Menulis Buku Autobiografinya Dengan Hidung

Menjadi difabel tidak membuat Josh Barry yang terlahir dengan Celebral Palsy menjadi pasif. Ia tetap bisa menghasilkan berbagai karya.

3 Maret 2019 | 17.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Josh Barry. Isleofwightliteraryfestival.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi difabel tidak membuat Josh Barry yang terlahir dengan Celebral Palsy menjadi pasif. Ia tetap bisa menghasilkan berbagai karya dengan menggunakan berbagai cara. 

Baca: Perusahaan Masih Enggan Menerima Pekerja Disabilitas, Ada Apa?

Celebral Palsy adalah Cerebral Palsy adalah kondisi gangguan otot dan saraf pada bayi baru lahir. Hal ini membuat dirinya mengalami keterbatasan gerak dan berkomunikasi. Sejak 9 tahun lalu, Josh memutuskan menuangkan kisah hidupnya dalam sebuah buku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Josh menulis buku dengan caranya sendiri dan di luar dugaan. Ia menulis dengan menggunakan hidung. Sebuah tehnik yang tidak lazim dilakukan individu dengan Celebral Palsy. "Saya ingin membuka pandangan orang banyak bila mereka berada pada kondisi yang sama seperti saya," ujar Josh Barry, dilansir dari BBC, Jumat 22 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Josh Barry adalah warga negara Inggris yang berasal dari East Cowes, the Isle of Wight, ini mengetik di Ipad dan komputernya menggunakan hidung. Sebelum menggunakan hidung, Josh menggunakan piranti dikte dari suara menjadi teks.

Namun piranti aksesibilitas ini tidak memberikan hasil maksimal, karena suara yang dihasilkan Josh tidak dapat terbaca mesin. Tidak menyerah, Josh mencari cara yang lebih efektif. "Agar lebih kreatif dan mandiri,saya memutuskan mulai menggunakan hidung," ujar Josh yang juga seorang jurnalis lepas di sebuah media hiburan ini.

Mengetik menggunakan hidung tidak berarti memperlambat aktivitas Josh. Kecepatan mengetiknya hampir sama dengan orang yang menggunakan tangan.

Hasilnya, tidak hanya menyelesaikan sebuah buku otobiografi, Josh yang banyak melakukan aktivitas melalui gerakan hidung ini juga berhasil menyelesaikan pendidikan masternya.

Dalam wawancara video yang dilakukan bersama BBC, Josh banyak menyampaikan pemikirannya. Salah satu pandangan yang disampaikan Josh adalah setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menjalankan hidupnya.

Baca: Kedai Kopi Khusus Tuli Ini Bisa Raup Untung Rp 100 Juta Sebulan

"Cara yang berbeda itu menunjukkan, hidup seseorang tetap berlanjut meski dalam kondisi disabilitas," ujar Josh.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus