Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Gania tampak sibuk berfoto dengan orang-orang di sekelilingnya pada Rabu, 22 Juni 2022. Bersama ibunya, Hamidah, gadis 14 tahun itu sedang berada di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sumatera Selatan untuk membuat Kartu Identitas Anak. Dia turut mengantre dan menanti panggilan untuk difoto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gania, seorang penyandang disabilitas daksa, tampak percaya diri dan bertegur sapa dengan orang-orang di dekatnya. Dia bersama sejumlah anak dan remaja difabel tengah merekam data kependudukan untuk memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hamidah mendampingi putrinya, Gania saat merekam data untuk membuat Kartu Identitas Anak di Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sumatera Selatan. TEMPO | Parliza Hendrawan
KIA Gania langsung jadi beberapa menit setelah foto. Hamidah berharap kartu tersebut dapat memudahkan anaknya dalam mengurus segala keperluan, seperti bantuan sosial atau bansos, masuk sekolah, dan sebagainya. "Selama ini, saya hanya mengandalkan kartu keluarga untuk mengurus administrasi kependudukan," ujarnya. Gania kini duduk di kelas V YPAC Talang Kerikil, Palembang.
Sama seperti Gania, ada Darmawan Agung Saputra, pelajar penyandang disabilitas netra yang membuat KTP. Siswa kelas VII Sekolah Luar Biasa A PRPCN, Palembang, ini sudah genap berusia 17 tahun. Dia mengaku senang bisa melakukan perekaman data kependudukan kemudian mendapat KTP. "Saya dikasih tahu pihak sekolah untuk rekam data KTP," katanya.
Darmawan Agung Saputra, siswa kelas VII SMP SLB A PRPCN Palembang saat mengantre perekaman data KTP elektronik di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Sumatera Selatan. TEMPO | Parliza Hendrawan
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zufan Arif Fakhrullah mengatakan, data pemerintah menunjukkan ada sekitar 600 ribu penyandang disabilitas di Indonesia. Zufan mengimbau keluarga difabel merekam data kependudukan agar mereka mendapatkan hak kependudukannya. "Kepada petugas, saya minta bersabar dalam merekam data penyandang disabilitas," katanya dalam acara Pencanangan Gerakan Bersama untuk Penyandang Disabilitas Melalui Pendataan Biodata KTP Elektronik dan KIA.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.