Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dokter Positif Covid-19 di RSUD dr Soetomo: Saya Rasakan Sendiri

"Yang penting saya sangat legowo, karena apapun juga kapten kapal adalah yang paling terakhir keluar dari kapalnya," ujar dokter Agus.

26 Juni 2020 | 11.56 WIB

Dokter Agus Sulistyono, pengajar PPDS FK Unair yang sedang dirawat karena positif virus Corona. Foto: Istimewa
material-symbols:fullscreenPerbesar
Dokter Agus Sulistyono, pengajar PPDS FK Unair yang sedang dirawat karena positif virus Corona. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Agus Sulistyono, mengatakan bahwa penyakit Covid-19 benar-benar ada. “Saya gini juga merasakan sendiri bahwa ini memang terjadi,” kata Agus dalam sebuah video yang beredar di media sosial yang diperoleh Tempo pada Jumat, 26 Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Surabaya Brahmana Askandar memastikan Agus terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam video, Agus berbicara dengan mengenakan alat bantu pernapasan berupa masker oksigen.

Sebagai Koordinator Program Studi PPDS-1 Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Agus mengaku senang terkena Covid-19. Sebab penyakit itu sebelumnya banyak dialami dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUD Dr. Soetomo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Agus, dalam video itu, menceritakan bahwa ada kemungkinan dirinya tertular sejawatnya sesama dokter. Pekan lalu, ia melakukan operasi bersama PPDS anestesi yang diketahui positif Covid-19. Beberapa hari setelahnya, Agus juga kontak dekat dengan salah seorang dokter yang positif Covid-19.

Ia menduga penularan terjadi saat itu. Sehingga, ia memeriksakan diri pada Rabu lalu. Hasil tes rapid menunjukkan positif reaktif. Kini, ia dirawat di ruang isolasi RSUD Dr. Soetomo.

Agus berpesan agar semua dokter PPDS di rumah sakit menjalani pemeriksaan. “Kita tidak adil terhadap anak didik kita. Tidak adil. Karena perlindungan terhadap anak didik kita rasanya lebih baik semua diperiksa.”

Ia juga mengingatkan rekan-rekannya untuk selalu mengenakan alat pelindung diri. “Yang penting saya sangat legowo, karena apapun juga kapten kapal adalah yang paling terakhir keluar dari kapalnya,” ujar dokter Agus.

 

 

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus