Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Layanan ojek online mulai beroperasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dua pekan setelah gempa dan tsunami melanda wilayah itu. Pada Kamis, 11 Oktober 2018, tampak berseliweran para pengendara mengenakan jaket hijau khas seragam salah satu perusahaan ojek online tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo pun mencoba memanfaatkan layanan ini untuk berkeliling sebagian wilayah Kota Palu dari titik awal Markas Korem Tadulako, Jalan Sam Ratulangi, Palu. Dalam layar aplikasi, terdeteksi lebih dari satu pengendara. Tak cukup lama, yakni sekitar 10 detik setelah ojek dipesan, orderan pun langsung diterima.
Pengemudi yang mengantarkan berkeliling, yakni Andi Ishak, mengatakan para pengendara ojek onlie sudah mulai beroperasi pekan ini. "Ya sudah 50 persen pengojek mulai jalan," kata Andi saat ditemui Tempo di Palu pada Kamis siang, 11 Oktober 2018.
Andi mengatakan masyarakat sudah mulai menerima order lantaran pegawai mulai kembali ke kantor. Namun, ada penyusutan jumlah pemesan yang cukup drastis mencapai 60 persen per hari. Sebelum gempa, Andi mencatat menerima pesanan lebih dari 10 penumpang. Namun, setelah gempa, hanya maksimal empat penumpang menggunakan layanan itu.
Ojek online di Palu pasca-gempa juga diakui acap mengangkut penumpang relawan. "Hari ini saya mengantar ke Sigi," katanya. Butuh biaya Rp 40 ribu sekali naik bila penumpang ingin diantar ke sana.
Meski sudah beroperasi, Andi mengatakan tak mangkal hingga malam. Sebab, infrastruktur jalan rusak di sepanjang Kota Palu menyulitkannya untuk berkendara. "Susah kalau malam," katanya.