Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan akan memberikan ruang khusus bagi anak muda Jakarta agar tidak terlibat tawuran. Menurut dia, banyak laporan dari warga Jakarta yang resah dengan maraknya tawuran pada bulan Ramadan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka akan dikaryakan, diberikan ruang untuk pendidikannya, aktivitasnya, olahraganya, keagamannya, dan sebagainya," kata Pramono di Bukit Duri, Jakarta Timur, pada Senin, 10 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan akan mengupayakan segala cara untuk mengurangi kasus tawuran. Pemerintah Provinsi Jakarta akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menangani permasalahan tersebut. “Apa saja yang bisa mengurangi tensi akan kami lakukan,” kata dia.
Sebelumnya, Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Jakarta Pusat menangkap tujuh remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di Jalan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Ahad, 9 Maret 2025.
Kepolisian menyatakan, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.45 WIB ini diketahui oleh Tim Patroli Perintis Presisi saat sedang melakukan patroli wilayah di Jalan Karang Anyar. Dalam kronologi mereka, petugas menemukan sekelompok pemuda yang sedang tawuran di tengah jalan. Setelahnya, polisi membubarkan dan menangkap tujuh orang remaja.
Kasat Samapta Polres Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, mengatakan para remaja itu sempat mencoba melarikan diri dan membuang barang bukti. Dalam kejadian ini, polisi menyita dua senjata tajam yang diduga digunakan dalam tawuran.
"Dua bilah senjata tajam ditemukan di sekitar lokasi, diduga milik para pelaku. Kami langsung mengamankan mereka untuk diperiksa lebih lanjut," kata William, dalam keterangan tertulis, pada Ahad, 9 Maret 2025.
Alfitria Nefi P berkontribusi dalam artikel ini.