Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Erick Thohir Temui Jokowi, Lapor Perkembangan Sepak Bola Tanah Air

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sore ini menemui Presiden Jokowi di Istana Negara,. Menurut keterangan Istana, Menteri BUMN ini datang untuk melapor ke Jokowi terkait perkembangan sepak bola di tanah air.

28 April 2023 | 19.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam sesi press conference di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Jumat, 28 April 2023. TEMPO/Randy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir sore ini menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, setelah pulang dari Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi. Menurut keterangan Istana, Menteri BUMN ini datang untuk melapor ke Jokowi terkait perkembangan sepak bola di tanah air. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pak Erick baru hari ini ketemu Bapak Presiden karena baru kembali dari umrah, sebentar lagi akan konferensi pers di Kantor PSSI," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat, 28 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, Erick tidak bersedia berkomentar banyak soal pertemuannya hari ini dengan Jokowi. Di sisi lain, Erick sejak 10 April lalu diketahui telah menerima informasi langsung dari FIFA yang menjatuhi sanksi ringan kepada Indonesia usai batal menggelar Piala Dunia U-20.

Akan tetapi, Erick saat itu belum bersedia merinci langkah-langkah yang akan diambil usai FIFA menjatuhkan sanksi ini. Sementara Jokowi diketahui hari ini masih berada di Jawa Tengah.

Sebelumnya, sanksi dari FIFA diumumkan pada Kamis malam 6 April 2023. Dalam laman resminya, FIFA menyebutkan bahwa Administrasi FIFA merekomendasikan pembekuan dana bantuan untuk pengembangan sepak bola di Indonesia, FIFA Forward.

FIFA Forward 3.0 adalah kebijakan anyar FIFA yang diluncurkan pada Januari 2023, dan akan berlangsung sampai akhir 2026. Program tersebut bertujuan untuk menyediakan pendanaan bagi pengembangan sepak bola di negara-negara anggota FIFA.

"Presiden FIFA menjelaskan, setelah pertemuan pekan lalu, Administrasi FIFA untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan pendanaan FIFA Forward sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, dan saat ini akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disampaikan hari ini sebelum mencabut sanksi ini," demikian pernyataan FIFA.

Pada 29 Maret silam, FIFA resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia setelah pada 26 Maret membatalkan acara drawing peserta grup yang seharusnya berlangsung pada 31 Maret. Pembatalan itu disebutkan karena "kondisi terkini", yang diduga terkait dengan penolakan atas kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Erick lalu menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar,setelah acara drawing dibatalkan secara resmi untuk berusaha agar ajang dua tahunan itu tetap dapat diselenggarakan di tanah air. Namun kunjungan Erick tidak membuat FIFA mengubah keputusannya.

Setelah keputusan itu keluar, Erick kembali menemui Infatino di Paris, Prancis pada 5 April untuk mempresentasikan draft pertama rencana strategis untuk sepak bola Indonesia. Menurut FIFA, dalam kesempatan itu Erick juga menyampaikan rencana-rencana Presiden Joko Widodo serta komitmen Indonesia untuk berinvestasi di infrastruktur-infrastruktur sepak bola di seluruh penjuru negeri.

Pertemuan terakhir Erick dengan Infantino kemudian membuahkan hasil sanksi yang tidak berat bagi PSSI, dan Indonesia terhindar dari sanksi seperti larangan berkompetisi di turnamen-turnamen resmi FIFA. Erick menyebut sanksi itu sebagai kartu kuning dan bukannya kartu merah berupa pembekuan.

Erick sebelumnya juga sudah mengumumkan bawah Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA. "Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," kata Erick dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Kamis.

Erick yang berada di Paris, Prancis menambahkan, dirinya mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepakbola Indonesia.

Saat bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino, Erick Thohir juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium yang dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," katanya menambahkan.

Bagi Erick sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," kata Erick.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus