Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, mengatakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB akan mendorong Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjadi lembaga permanen yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Fraksi PKB akan mengusulkan rancangan undang-undang BRGM. Kami akan dorong Komisi IV,” kata Daniel lewat pesan kepada Tempo, 8 Januari 2025.
Masa kerja BRGM sudah kedaluwarsa karena Presiden Prabowo Subianto belum memperbarui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 120 Tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. Masa kerja BRGM habis 22 Desember 2024 sesuai dengan periode berlaku empat tahun sejak diundangkan.
Namun hingga saat ini Presiden Prabowo belum memperpanjang beleid untuk BRGM. Daniel mengatakan ingin BRGM menjadi lembaga permanen dan independen karena saat ini lembaga itu merupakan badan ad hoc. Untuk itu, kata dia, perlu ada undang-undang tersendiri khusus untuk BRGM.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi belum merespons apakah Presiden Prabowo akan memperpanjang masa kerja BRGM. Upaya konfirmasi Tempo kepada Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dan Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro juga belum berbalas.
Menurut Daniel, keberadaan BRGM menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan gambut di Indonesia. Mangrove, selain memiliki nilai ekologis yang tinggi, juga menyimpan potensi ekonomi yang setara dengan sumber daya tambang. Kemampuannya dalam menyerap karbon menjadikannya elemen penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Daniel Johan menyoroti pentingnya peran BRGM dalam upaya konservasi dan restorasi mangrove. Menurut dia, rehabilitasi mangrove di Indonesia kini menjadi sorotan dunia. Ia menekankan bahwa pelestarian mangrove tidak hanya berorientasi pada perlindungan lingkungan, tetapi juga harus membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
Daniel mengatakan program-program yang mendorong keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dapat menjadi sumber pendapatan baru. Dengan pendekatan ini, kata dia, masyarakat dapat merasakan manfaat ekonomi dari keberadaan ekosistem mangrove sekaligus menjaga kelestariannya.