Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik 5,6 skala richter mengguncang Sumba Barat, Mataram, Nusa Tenggara Barat, dini hari Selasa, 29 Mei 2018, pukul 02.25. Pusat gempa berada di laut pada jarak 57 kilometer, arah barat kota Waikahaka.
“Episenter terletak pada koordinat 9,39 Lintang Selatan (LS) dan 118,45 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 20 kilometer.” Juru bicara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Harry Djatmiko, menyampaikannya melalui keterangan tertulis, Selasa. Meski pusat gempa berada di laut, namun tidak berpotensi tsunami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rachmat Triyono, gempa dini hari ini tergolong dangkal akibat aktivitas penyesaran di dasar laut. Hasil analisis BMKG menyatakan gempa di lokasi itu dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike slip fault).
“Guncangan di Sumba Barat dan Sumba Baratdaya dalam skala intensitas III-IV MMI,” ujar Rachmat. Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penggambaran peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat.
Guncangan gempat dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh berita bohong.