Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Said Abdullah menyebut partainya sangat menghormati pilihan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Said menjelaskan, PDIP punya sejarah panjang sebagai partai yang dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada pemilihan Presiden 2014, misalnya, Said mengatakan pasangan Joko Widodo alias Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), NasDem, Hanura, dan PKPI. Kendati jumlah dukungan partai di Pilpres tidak banyak, namun Jokowi-JK nyatanya bisa memenangkan Pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen mengalahkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“PDIP memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi JK, begitu pula saat ini,” kata Said dalam keterangannya, Ahad, 13 Agustus 2023.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Said mengatakan mental juang PDIP mesti diperkuat. Pasalnya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini pernah mengalami pahit getirnya sejarah.
Toh PDIP masih punya kawan berpolitik yang membantu memenangkan bacapres Ganjar Pranowo. Mereka adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Said mengatakan PPP punya kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik. Partai Perindo punya jaringan kekuatan media, sementara Partai Hanura punya basis massa yang patut diperhitungkan, utamanya di luar Jawa.
“Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDIP dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini,” kata dia.
Dari segi sosok yang diusung, Said hakulyakin Ganjar adalah figur yang punya magnet elektoral sangat besar. Menurut dia, Gubernur Jawa Tengah itu punya banyak keunggulan komparatif, rekam jejak baik, berkomitmen tinggi terhadap pemerintahan yang bebas korupsi, hingga berkepribadian baik.
“Potensi inilah yang akan terus kami sampaikan ke rakyat, bahwa sesungguhnya mereka memiliki sosok calon presiden yang memiliki keunggulan kualitatif yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa dan negara kita,” kata dia.
Kemarin, Partai Golkar dan PAN resmi menjadi personel baru Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan menjagokan Prabowo Subianto bersama Partai Gerindra, PKB, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menilai Menteri Pertahanan itu adalah sosok yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi.
"Karena itu kepemimpinan sepuluh tahun ke depan sangat penting. Dan Golkar melihat kepemimpinan Prabowo sangat tepat menghindari indonesia dari middle income trap,” kata Airlangga di Museum Proklamasi, Jakarta Pusat, Ahad, 13 Agustus 2023.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut Prabowo adalah tokoh yang sudah teruji integritasnya. Sehingga, kata dia, kinerja Prabowo tidak diragikan.
“Karena itu, beliau sangat pantas dan mumpuni untuk memimpin Indonesia periode berikut," kata Zulhas.
IMA DINI SHAFIRA | TIKA AYU