Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Golkar Sebut Jatah 8 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Berkat Lobi Bahlil

Golkar menyebut, kursi menteri untuk partainya di Kabinet Merah Putih saat ini adalah hasil lobi Bahlil Lahadalia.

24 Oktober 2024 | 21.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyebut, kursi menteri untuk partainya di Kabinet Merah Putih saat ini adalah hasil lobi Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Menurut Dave, Bahlil berhasil meyakinkan para mitra koalisi serta Presiden Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pak Bahlil dengan kemampuan beliau melobi, berhasil meyakinkan para mitra-mitra koalisi dan khususnya presiden untuk menempatkan kader-kader Golkar dengan jumlah yang cukup signifikan," kata Dave saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, ada isu tukar guling antara kursi menteri dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Golkar disebut mendapatkan banyak kursi menteri karena merelakan kursi Ketua MPR. Namun, Dave tak menjawab secara gamblang perihal itu. 

Sebelumnya, Bahlil telah menceritakan kisah di balik pembagian jatah menteri buat partainya di kabinet Prabowo. Dia mengatakan, mulanya Partai Golkar mendapatkan lima jatah menteri.

"Sekarang karena sudah terjadi, saya buka saja. Jatah (menteri) kami lima," kata Bahlil saat membuka acara tasyakuran HUT ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. 

Bahlil melanjutkan, partainya sepakat untuk memberikan jatah pimpinan MPR kepada Partai Gerindra. Kesepakatan itu, kata Bahlil, diambil lantaran tak ingin melawan partai yang dipimpin oleh Prabowo. "Ini (MPR) diambil, tapi kami juga minta yang lain," ujarnya.

Bahlil menolak namanya masuk ke dalam daftar lima jatah menteri di partai beringin itu. Jika namanya masuk ke dalam daftar lima jatah menteri itu, dia merasa jatah untuk kadernya yang lain jadi berkurang. "Saya enggak mau. Saya bilang, saya Ketua TKS (Tim Kemenangan Sinkronisasi Prabowo-Gibran)," kata dia.

Menurut Bahlil, mestinya nama dia berada di luar dari jatah yang didapatkan Golkar. Lobi-lobi itulah yang akhirnya membuat Golkar mendapat jatah menteri tambahan menjadi tujuh, dan kemudian bertambah lagi jadi delapan.

Novali Panji berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus