Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar mencatatkan kemenangan penuh di daerah pemilihan Sumatera Utara pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan, naiknya jumlah suara Golkar di seluruh Dapil Sumatera Utara tidak terlepas dari adanya efek kapitalisasi program pemerintah. "Bansos misalnya, saat ini kan disalurkan melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, pimpinan Airlangga, Ketua Umum Golkar," kata Usep, Senin, 4 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk pada 2019 lalu, Usep melanjutkan, Golkar juga melakukan hal serupa, di mana saat itu kader Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita menjabat sebagai Menteri Sosial yang ditunjuk sebagai Kementerian penyalur bantuan sosial. “Jadi bantuan sosial ini menjadi faktor yang cukup kuat dalam mendorong suara Golkar,” kata Usep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu juga dengan posisi Golkar di dalam pemerintahan, kata Usep, partai beringin cukup dekat dengan Presiden Joko Widodo ketimbang partai Jokowi sendiri, yaitu PDIP. "Selain itu, Golkar memiliki pemilih tradisional yang loyal dan setia dari pemilu ke pemilu," Ucapnya.
Calon anggota legislatif Partai Golkar dari Dapil Sumatera Utara I, Meutya Viada Hafid mengatakan, signifikannya suara Golkar di Dapil Sumatera Utara tidak terlepas dari pemilahan tempat bagi calon anggota potensial. "Misalnya mantan Bupati yang sudah memiliki konstituennya," kata Meutya kepada Tempo, Senin, 4 Maret 2024.
Calon potensial tersebut, misalnya mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah yang ditempatkan di Dapil Sumatera Utara I, mantan Jaksa di Dapil Sumatera Utara III dan para mantan Bupati di Dapil Sumatera Utara II. "Ini jadi modal awal untuk mendukung signifikannya suara kami," ujar Meutya.
Namun, Meutya juga tidak ingin menafikan efek yang diperoleh dari kedekatan hubungan antara Golkar dengan Presiden Jokowi. Dia mengatakan, masuknya Golkar dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan didukung Jokowi. “Pelekatan partai dengan kerja-kerja Presiden, terutama di bidang ekonomi menjadi janji sekaligus narasi yang menguntungkan untuk partai,” ujarnya.
Adapun berdasarkan perolehan suara untuk pemilihan calon anggota legislatif 2024-2029 di sistem informasi dan rekapitulasi (Sirekap) di situs web Komisi Pemilihan Umum KPU hingga Senin, 4 Maret 2024 pukul 09.00 menunjukkan, dominasi Golkar di Sumatera Utara.
Padahal saat Pemilu 2019 lalu, partai beringin, kalah di 3 Dapil yang ada oleh sejumlah pesaingnya, terutama PDIP. Misalnya di Dapil Sumatera Utara I, Golkar memperoleh 220.028 suara atau di posisi kelima di bawah PDIP; Gerindra; PKS; dan NasDem.
Di Dapil Sumatera Utara II yang diisi oleh Ketua Komisi Pemerintahan DPR, Ahmad Doli Kurnia, Golkar memperoleh 234.261 suara atau di posisi keempat di bawah PDIP; NasDem; dan Gerindra.
Dan di Dapil Sumatera Utara III, memperoleh 412.408 suara atau di posisi kedua di bawah PDIP.
ANDI ADAM FATURAHMAN