Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Goncalves, Setelah Araujo

Guilherme M. Goncalves, 59, eks ketua DPRD Tim-tim akan dilantik oleh Mendagri Amirmachmud menjadi gubernur Tim-tim menggantikan Arnaldo Dos Reis Araujo, Gubernur pertama Tim-tim. (ds)

9 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIMOR Timur, kini punya (penjabat) gubernur baru. Berdasarkan Keppres No. 164/M/78, Gubernur Tim-Tim pertama, Arnaldo dos Reis Araujo diberhentikan dan diangkat jadi anggota DPR/MPR. Penggantinya sebagai penjabat gubernur, adalah Guilherme M. Goncalves, 59 tahun, tadinya Ketua DPRD Tim-Tim. Minggu kedua bulan ini, Mendagri Amirmachmud akan datang melantiknya sekaligus mampir meresmikan kota administratif Kupang, Ibukota NTT. Goncalves, liurai (raja) Atsabe yang mengepalai 12 suku di Tim-Tim, bukan wajah baru dalam sejarah integrasi bekas koloni Portugis itu. Ketika Apodeti (partai yang sejak semula menghendaki penggabungan Tim-Tim ke dalam RI) masih satu partai teri dibandingkan dengan UDT dan Fretilin, Goncalves sudah aktif membangun basis partainya. Jauh di luar Dilly, yang merupakan kancah perebutan pengaruh UDT dan Fretilin. Walaupun resminya Arnaldo dos Reis Araujo, bekas guru dari Dilly diangkat jadi ketua Apodeti, karisma Raja Atsabe yang mirip Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam sejarah kemerdekaan RI, tetap diakui. Dia diangkat jadi Wakil Ketua Apodeti. Mungkin itu sebabnya, setelah Dilly kemudian masuk RI, Arnaldo diangkat oleh Presiden menjadi Gubernur Tim-Tim yang pertama. Sedang Goncalves harus puas sebagai Ketua DPRD. Wakil Ketua DPRD, juga seorang pemimpin tradisionil yang berpengaruh, yakni Gasper, liurai Maubara. Bak kata seorang bekas tokoh perang saudara di Timor kepada TEMPO: "Kalau pengaruh Raja Maubara lebih terasa di Utara, maka di selatan Raja Atsabe lebih berpengaruh." Sehingga boleh dikata, DPRD yang antara lain mewakili 7 liurai dari berpuluh liurai yang pernah ada di Tim-Tim sebelum perang, tampaknya cukup kompak. Tak Pernah Diajak Tapi berkali-kali DPRD bersidang membahas korupsi yang terus meningkat di Dilly, tak ditanggapi oleh gubernur. Padahal, seperti yang pernah dikemukakan Raja Atsabe kepada TEMPO: "Korupsi di Dillysudah 6-7 kali lipat dibandingkan dengan di zaman Portugis dulu." Dia juga mengeluh, bahwa DPRD tak pernah diajak ikut membahas RAPBD Tim-Tim. "Saya baru tahu besarnya anggaran propinsi ini, setelah membaca koran," kata Goncalves lagi. Kini, dualisme itu diharapkan tak terulang kembali. Tapi ada satu masalah lama yang dikhawatirkan akan mengganggu reputasi Goncalves yang selama ini cukup bersih. Saking sedikitnya pemimpin yang cakap dan menonjol di daerah itu, bahaya nepotisme (sistem famili) mudah sekali terjadi. Sekarang ini, ketiga putera Raja Atsabe duduk dalam pemerintahan daerah itu. Putera sulungnya, Dr Jose Goncalves, 40 tahun resminya masih berkedudukan sebagai Kepala Dinas Ekonomi daerah itu Doktor Ekonomi lulusan Portugal yang juga pernah jadi teknokrat di Spanyol, sewaktu pulang ke Timor tahu-tahu Dilly sudah direbut Fretilin. Jose dipaksa menerima jabatan 'Menteri Ekonomi' Fretilin waktu itu. Ketika Indonesia masnk, Dr Goncalves beberapa waktu ditahan, tapi kemudian dilepas karena ternyata masih buta politik. Malah dia diangkat lagi menjadi Kepala Dinas Ekonomi kantor gubernur. Tapi karena kesehatannya kurang baik dan juga karena kurang dapat bekerjasama dengan Gubernur Araujo, dia hijrah ke Jakarta menunggu penempatan lain. Adik Jose, Lucio Goncalves, adalah Kepala Dinas Perindustrian Timor Timur. Tapi juga karena kurang dapat bekerjasama dengan Gubernur Araujo, Lucio praktis dinon-aktifkan. Baru pada bulan-bulan terakhir sebelum penggantian gubernur, dia ditarik kembali ke posnya oleh Arnaldo dos Reis Araujo. Sedang putera ketiga Raja Atsabe, Thomas Goncalves, sekarang menjadi Bupati di Ermera. Anak, Menantu & Kerabat Tak jauh beda dengan itu bekas Gubernur Araujo justru sering dikritik oleh orang-orang Timor sendiri karena banyak menempatkan anak, menantu dan kerabatnya dalam pemerintahan di Timor. Bekas Sekwilda Tim-Tim yang sekarang menjadi Kepala Perusahaan Daerah di Dilly, Zeca Araujo, adalah anaknya sendiri. Dua orang menantunya, Valente dan Soares, tadinya diangkat jadi Kepala Dinas Sosial dan Sekpri Gubernur. Walaupun sudah dicopot kemudian disekolahkan di Surabaya, konon kabarnya kedua menantu itu masih menerima gaji dan rumah dari kantor gubernur. Sementara dua orang kerabat Araujo yang lain, sampai bulan lalu masih menjabat Bendaharawan Kantor Gubernur dan Bupati Ainaro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus