TIMOR Timur, kini punya (penjabat) gubernur baru. Berdasarkan
Keppres No. 164/M/78, Gubernur Tim-Tim pertama, Arnaldo dos Reis
Araujo diberhentikan dan diangkat jadi anggota DPR/MPR.
Penggantinya sebagai penjabat gubernur, adalah Guilherme M.
Goncalves, 59 tahun, tadinya Ketua DPRD Tim-Tim. Minggu kedua
bulan ini, Mendagri Amirmachmud akan datang melantiknya
sekaligus mampir meresmikan kota administratif Kupang, Ibukota
NTT.
Goncalves, liurai (raja) Atsabe yang mengepalai 12 suku di
Tim-Tim, bukan wajah baru dalam sejarah integrasi bekas koloni
Portugis itu. Ketika Apodeti (partai yang sejak semula
menghendaki penggabungan Tim-Tim ke dalam RI) masih satu partai
teri dibandingkan dengan UDT dan Fretilin, Goncalves sudah
aktif membangun basis partainya. Jauh di luar Dilly, yang
merupakan kancah perebutan pengaruh UDT dan Fretilin. Walaupun
resminya Arnaldo dos Reis Araujo, bekas guru dari Dilly diangkat
jadi ketua Apodeti, karisma Raja Atsabe yang mirip Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dalam sejarah kemerdekaan RI, tetap diakui.
Dia diangkat jadi Wakil Ketua Apodeti.
Mungkin itu sebabnya, setelah Dilly kemudian masuk RI, Arnaldo
diangkat oleh Presiden menjadi Gubernur Tim-Tim yang pertama.
Sedang Goncalves harus puas sebagai Ketua DPRD. Wakil Ketua
DPRD, juga seorang pemimpin tradisionil yang berpengaruh, yakni
Gasper, liurai Maubara. Bak kata seorang bekas tokoh perang
saudara di Timor kepada TEMPO: "Kalau pengaruh Raja Maubara
lebih terasa di Utara, maka di selatan Raja Atsabe lebih
berpengaruh." Sehingga boleh dikata, DPRD yang antara lain
mewakili 7 liurai dari berpuluh liurai yang pernah ada di
Tim-Tim sebelum perang, tampaknya cukup kompak.
Tak Pernah Diajak
Tapi berkali-kali DPRD bersidang membahas korupsi yang terus
meningkat di Dilly, tak ditanggapi oleh gubernur. Padahal,
seperti yang pernah dikemukakan Raja Atsabe kepada TEMPO:
"Korupsi di Dillysudah 6-7 kali lipat dibandingkan dengan di
zaman Portugis dulu." Dia juga mengeluh, bahwa DPRD tak pernah
diajak ikut membahas RAPBD Tim-Tim. "Saya baru tahu besarnya
anggaran propinsi ini, setelah membaca koran," kata Goncalves
lagi.
Kini, dualisme itu diharapkan tak terulang kembali. Tapi ada
satu masalah lama yang dikhawatirkan akan mengganggu reputasi
Goncalves yang selama ini cukup bersih. Saking sedikitnya
pemimpin yang cakap dan menonjol di daerah itu, bahaya nepotisme
(sistem famili) mudah sekali terjadi. Sekarang ini, ketiga
putera Raja Atsabe duduk dalam pemerintahan daerah itu. Putera
sulungnya, Dr Jose Goncalves, 40 tahun resminya masih
berkedudukan sebagai Kepala Dinas Ekonomi daerah itu Doktor
Ekonomi lulusan Portugal yang juga pernah jadi teknokrat di
Spanyol, sewaktu pulang ke Timor tahu-tahu Dilly sudah direbut
Fretilin. Jose dipaksa menerima jabatan 'Menteri Ekonomi'
Fretilin waktu itu. Ketika Indonesia masnk, Dr Goncalves
beberapa waktu ditahan, tapi kemudian dilepas karena ternyata
masih buta politik. Malah dia diangkat lagi menjadi Kepala Dinas
Ekonomi kantor gubernur. Tapi karena kesehatannya kurang baik
dan juga karena kurang dapat bekerjasama dengan Gubernur Araujo,
dia hijrah ke Jakarta menunggu penempatan lain.
Adik Jose, Lucio Goncalves, adalah Kepala Dinas Perindustrian
Timor Timur. Tapi juga karena kurang dapat bekerjasama dengan
Gubernur Araujo, Lucio praktis dinon-aktifkan. Baru pada
bulan-bulan terakhir sebelum penggantian gubernur, dia ditarik
kembali ke posnya oleh Arnaldo dos Reis Araujo. Sedang putera
ketiga Raja Atsabe, Thomas Goncalves, sekarang menjadi Bupati di
Ermera.
Anak, Menantu & Kerabat
Tak jauh beda dengan itu bekas Gubernur Araujo justru sering
dikritik oleh orang-orang Timor sendiri karena banyak
menempatkan anak, menantu dan kerabatnya dalam pemerintahan di
Timor. Bekas Sekwilda Tim-Tim yang sekarang menjadi Kepala
Perusahaan Daerah di Dilly, Zeca Araujo, adalah anaknya sendiri.
Dua orang menantunya, Valente dan Soares, tadinya diangkat jadi
Kepala Dinas Sosial dan Sekpri Gubernur. Walaupun sudah dicopot
kemudian disekolahkan di Surabaya, konon kabarnya kedua menantu
itu masih menerima gaji dan rumah dari kantor gubernur.
Sementara dua orang kerabat Araujo yang lain, sampai bulan lalu
masih menjabat Bendaharawan Kantor Gubernur dan Bupati Ainaro.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini