Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Guru Besar Ilmu Gizi Sebut Daun Kelor Tak Bisa Gantikan Susu dalam Menu Makan Bergizi Gratis

Guru besar ilmu gizi kesehatan masyarakat UMJ menjelaskan susu dari mamalia dan daun kelor memiliki kandungan manfaat berbeda.

16 Januari 2025 | 11.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tria Astika Endah Permatasari, Guru Besar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), memaparkan materi peran penting susu dalam proyek Makan Bergizi Gratis (MBG), di Jakarta, 15 Januari 2025. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Guru besar bidang ilmu gizi kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Tria Astika Endah Permatasari mengatakan daun kelor tidak bisa menjadi pengganti susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini karena manfaat yang terkandung dalam susu dan produk nabati seperti daun kelor berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tria menggunakan istilah susu sebagai cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh mamalia betina. Sementara susu yang berasal dari daun kelor, susu ikan, maupun susu kedelai, tidak termasuk dalam definisi susu yang sebenarnya. Produk-produk tersebut hanya dipasarkan sebagai susu kepada masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bagaimana kalau kita bandingkan dengan susu? Secara kandungan gizi, ini berbeda. Kalau kelor dari nabati, dia tidak ada asam lemaknya seperti Omega-3, Omega-6,” kata Tria saat memaparkan peran penting susu dalam program MBG, di Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2025.

Dosen ilmu gizi itu menjelaskan Omega-3, Omega-6, dan asam oleat yang terkandung dalam susu berperan penting untuk pertumbuhan, terutama untuk otak anak. “Sementara daun kelor, itu tidak. Apakah daun kelor tidak punya manfaat? Tentu manfaatnya juga banyak. Tapi kalau peruntukannya untuk tumbuh kembang anak, tentu tidak sesuai,” ujar dia.

Daun kelor memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Vitamin C yang ada di dalamnya dapat membantu imunitas atau kekebalan tubuh manusia. “Tapi kalau untuk pertumbuhan anak, pertambah berat badan, saya sepakat itu berbeda,” kata Tria.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan menu susu sapi dalam program MBG bisa digantikan dengan telur dan daun kelor. “(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur, kalsiumnya bisa dengan kelor,” kata dia saat ditemui usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), Graha Mandiri, Jakarta Pusat, pada Senin, 23 Desember 2024.

Dadan mengatakan, penyaluran susu untuk kebutuhan program MBG akan difokuskan di daerah-daerah sentra sapi perah. Dia menyebut, apabila bukan di daerah peternakan, maka pemerintah tak perlu memaksakan diri untuk memberikan susu. “Kalau bukan di daerah peternakan, kan tidak usah dipaksakan,” kata dia saat itu.

Program MBG andalan Presiden Prabowo Subianto sekarang telah memasuki pekan kedua dalam pelaksanaannya, setelah resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025.

Oyuk Ivani Siagian berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus