SAJA pribadi berpendapat Menteri Hankam haruslah dari BRI", kata
Major Djendral Ali Murtopo kepada Bur Rasuanto dari TEMPO di
Bukittinggi minggu lalu. Asisten Pribadi bidang politik Presiden
dan orang pertama OPSUS itu bersama rombongan jang disertai
djuga sedjumlah pemimpin redaksi surat kabar dan madjalah
ibukota --jang bagian terbesar berasal dari Minang berada
didaerah itu dalam rangka kampanje pemilihan umum untuk Golongan
Karya. Masalah djabatan Menteri Hankam tersebut pernah mendjadi
perdebatan sengit di DPRGR beberapa waktu jang lalu, ketika Lem-
baga Perwakilan itu membitjarakan RUU Hankam. Beberapa tokoh
partai politik antaranja J.C.T. Simorangkir SH dari Parkindo
waktu itu dengan tegas menolak rentjana Undang-Undang jang
menjatakan bahwa Menteri Hankam haruslah seorang militer.
Alasannja djelas: djika hanja militer jang diperbolehkan duduk
sebagai Menteri Hankam, maka kedudukan tersebut tidak lagi
terbuka buat semua warganegara jang hak-haknja didjamin oleh
Undang-Undang Dasar 45. Tapi kata Ali Murtopo: "Djika Menteri
Hankam dipegang orang sipil, akan berbahaja bagi kesatuan ABRI
jang sekarang mulai terbina. Djuga akan menjebabkan terganggunja
sektor pertahanan dan keamanan. Padahal sektor ini perlu tetap
terpelihara untuk dapat lantjarnja pembangunan".
Meskipun begitu Ali Murtopo rupanja tidak menganggap keharusan
bahwa hanja ABRI jang selamanja mendjadi Menteri Hankam.
"Undang-Undang jang dibuat Parlemen sifatnja sementara".
katanja. "Djika nanti keadaan sudah tidak lagi memerlukan
undang-undang jang menjebutkan Menteri Hankam harus ABRI,
undang-undang itu akan diganti dengan jang lebih tjotjok". Tapi
berapa lama? "Parlemen dan Pemerintah nanti jang akan menilai
apakah undang-undang itu sudah waktunja diganti atau belum",
djawab Ali Murtopo. "Tapi djika situasinja masih seperti
sekarang", katanja lagi, "belum bisa lain Menteri Hankam masih
harus tetap ditangan ABRI".
Siapa X. Dengan asumsi Golkar menang dalam pemilihan umum 3
Djuli jang akan datang, siapa jang akan menempati Faktor X dalam
rumus 50, + I plus X jang sudah banjak dipertjakapkan itu?
"Partai politik jang setudju dengan program pembaharuan", kata
Ali Murtopo. Sambil menghindarkan untuk menjebutkan siapa atau
partai politik mana jang dinilai sekarang paling memadai untuk
menempati Faktor X tersebut, Ali Murtopo berkata "Pokoknja harus
dilihat apakah partai tersebut berdjuang untuk kepentingan umum
atau tidak. Dan soal menilai apakah sesuatu itu berbuat untuk
kepentingan umum atau tidak memang tidak mudah. Lebih-lebih
djika ukuran dan sudut menilai itu tidak sama.
Tapi bagaimanapun akan lebih menarik sekiranja sesudah pemilu
bukan partai politik jang menduduki Faktor X melainkan djustru
Golkar. "Tidak" kata Ali Murtopo. Dan alasannja: "Karena rakjat
pasti akan memberikan suaranja pada golongan jang sudah
njata-njata dirasakan mereka memperdjuangkan kepentingan
mereka".
Seperti itukah Ali Murtopo melihat kemungkinan kemenangan Golkar
untuk waktu jang lebih pandjang? Mengingat pernjataan
tokoh-tokoh partai bahwa djika mereka kalah dalam pemilu nanti
mereka akan beladjar dari kekalahan itu dan memodernisir diri
untuk madju lagi dalam pemilu 1976 dalam keadaan lebih siap dan
lebih matang dari sekarang (TEMPO, 12 Djuni), agaknja
perdjuangan politik Golkar mungkin akan semakin berat diwaktu
mendatang. Dan apa djadinja dengan program ekslarasi modernisasi
25 tahun Golkar sekiranja ternjata dalam pemilu partai-partai
mendapat kemenangan kembali? Atas perhitungan kemungkinan
sematjam ini, Ali Murtopo berkata dengan jakin: "Kalau
partai-partai nanti sudah memodernisir diri, kita waktu itu
sudah lebih modern lagi dari sekarang". Katanja: "Undang-Undang
Pemilihan Umum jang sekarang djelas tidak akan dipakai lagi
untuk Pemilihan Umum tahun 1976". Dan alasannja tidak
semata-mata isinja akan tetapi djuga soal usianja. "Djika
undang-undang jang sekarang masih dipakai djuga nanti, itu
namanja kita tidak lebih madju", katanja.
Nasib Kino-Kino. Sesudah pemilu menurut Ali Murtopo pasti akan
terdjadi reorganisasi dalam tubuh Golkar. Kino-kino jang ada
sekarang akan dihapus. Tapi bagaimana bentuk organisasi Sekber
Golkar nanti, Ali Murtopo hanja berkata: "Itu Sekber Golkar
sendiri jang akan menentukannja".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini