Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan meminta jemaah haji menjaga kesehatan selama berada di Arab Saudi selama Ibadah Haji 2024. Kepala Puskes Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, menyebutkan secara rutin pihaknya memonitor kesehatan jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit atau komorbid seperti hipertensi, diabetes, dan jantung.
5 Hal yang Harus Dilakukan Jemaah Haji Sesuai Anjuran Kemenkes
1. Meminum Rutin Obat-obat Pribadi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liliek menerangkan selama melangsungkan ibadah haji para jamaah harus tetap memperhatikan kesehatan dengan rutin meminum obat yang telah disarankan dokter. Meminum obat secara teratur diharapkan dapat mengendalikan komorbid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kondisi darurat, misalnya jemaah haji lupa dan tidak membawa obat pribadi, Kemenkes menyediakan obat dan perbekalan kesehatan lainnya. Rinciannya sebanyak 2.872 koli untuk obat, sedangkan perbekalan alat kesehatan habis pakai sebanyak 1.826 koli. Totalnya, 4.710 koli atau seberat 62,3 ton dibawa dari Indonesia. Namun demikian, obat-obatan tersebut belum tentu cocok untuk jemaah sehingga dianjurkan membawa yang sesuai dengan kebutuhan sendiri. Liliek juga mengingatkan kepada seluruh jemaah haji agar makan dan minum teratur.
2. Istirahat yang Cukup
Liliek juga mengatakan jamaah haji harus memiliki waktu istirahat yang cukup. Waktu istirahat yang cukup menjadi salah satu faktot penting yang mesti dijaga untuk kelangsungan ibadah haji.
3. Membawa Bekal Makanan
Membawa bekal saat berpergian dari hotel bagi para jamaah juga menjadi salah satu hal penting yang mesti dilakukan. Liliek mengatakan bahwa saat melakukan aktivitas di luar ruangan dengan durasi panjang perlu diperhatikan oleh jemaah haji, terutama bagi yang tidak sempat membawa bekal makan dan minum. Apabila disepelekan, atau bahkan sampai lupa makan dan minum, akan menyebabkan jemaah jatuh sakit.
“Kalau aktivitas berkepanjangan di luar, makanan itu tersedia di hotel, bukan di luar. Ada katering di hotel. Orang yang sudah pernah atau sering ke sana pasti banyak membawa bekal, bawa kurma. Misalnya, mau salat Dzuhur sampai Ashar di masjid, dia sudah siap bawa bekal,” paparnya.
3. Menggunakan Pelindung Diri Saat ke Luar Ruangan
Saat menjalani ibadah haji, jemaah perlu menyesuaikan diri dengan suhu di Arab Saudi yang cenderung lebih panas dari suhu di Indonesia. Di Indonesia suhu paling panas sekitar 6 derajat Celcius, sedangkan di Arab Saudi bisa mencapai 41 derajat Celcius. Maka dari itu, Liliek menghimbau agar para jamaah haji Indonesia menggunakan alat pelindung diri dari sinar matahari saat berpergian ke luar ruanagan.
“Pakai payung, pakai topi besar kalau ibu-ibu, pakai kacamata hitam, pakai masker, bawa semprotan air. Kalau terasa kering, disemprot supaya tidak kena heatstroke dan minum air. Tapi kalau dia minum sekaligus biasanya sering buang air kecil, cari toiletnya jauh, susah. Makanya, kami ingatkan setiap 10 atau 15 menit, minumlah seteguk air supaya tenggorokan, kerongkongan tidak kering," pesannya.
4. Minum Air Mineral yang Cukup
Selain cuaca panas, kelembaban udara di Arab Saudi terbilang rendah. Karena itu, jemaah haji diingatkan untuk minum air putih sebelum haus. Jadi, mereka sebaiknya tidak menunggu haus untuk minum air putih. Demi menjaga cairan tubuh stabil, minum air putih dicampur oralit dapat menjadi pilihan yang bagus. Terlebih, batuk dan pilek sering dialami jemaah haji lantaran perubahan suhu dan cuaca.
Kementerian Agama memberangkatkan tidak kurang dari 241.000 jemaah haji 2024. Jumlah itu disebut terbesar selama penyelenggaraan haji di Indonesia.Kementerian Agama tahun ini juga mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Tagline yang sama diusung pada operasional haji 1444 H/2023 M.
Alasannya, hampir 45.000 jemaah atau 22 persen dari 213.320 yang berangkat Ibadah Haji tahun ini berusia 65 tahun ke atas atau lanjut usia. Untuk mengupayakan haji ramah lansia, Kemenag menyelenggarakan beberapa layanan khusus, yaitu: Istithaah kesehatan, menyediakan petugas layanan lansia, mengadakan Bimsik Lansia, menyediakan kloter khusus, serta mempersingkat seremoni.
TIARA JUWITA | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan editor: Kemenag Pastikan Jemaah Haji Dapat Makan 3 Kali Sehari, Bumbu Didatangkan dari Indonesia