Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Elite sejumlah partai pendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019 yakin poros tengah tak akan terbentuk. Poros tengah ini disebut sebagai alternatif untuk menantang kubu petahana dan kubu oposisi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Partai Demokrat telah menerima kemungkinan tak terbentuknya poros ketiga. Karena itu, menurut Menteri Perindustrian ini, partai tersebut menunjukkan keinginan untuk bergabung dalam koalisi Jokowi. "Saya sudah bertemu Pak SBY," kata Airlangga, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembentukan poros ketiga terus diinisiasi oleh Partai Demokrat sejak beberapa bulan terakhir. Partai ini berupaya merebut dukungan partai-partai lain dan menawarkan nama Agus Harimurti Yudhoyono, anak sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden alternatif. Namun nama Agus dirasa belum diminati pemilih atau menaikkan suara.
Airlangga mengatakan koalisi Jokowi saat ini sudah amat solid sehingga sulit dibujuk oleh Demokrat untuk berpindah dukungan.
Apalagi Jokowi telah memanggil ketua umum enam partai yang mendukung dia ke kediamannya untuk membahas calon wakil presiden atau isu lain. "Hal-hal yang berkembang sudah dibahas dalam pertemuan dengan Presiden," kata dia.
Tak hanya dari kubu Jokowi, kubu penantang juga yakin poros ketiga tak lagi mungkin dibahas. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan poros ketiga sulit dibentuk karena tak berpeluang meraup suara.
Dalam berbagai sigi, pemilih kadung hanya mengenal sosok Jokowi atau Prabowo sebagai calon presiden. "Tidak feasible lagi," kata dia.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui pembahasan poros ketiga semakin tenggelam. Dalam berbagai pertemuan dengan ketua umum partai, Demokrat semakin kesulitan mengajak partai-partai lain bergabung. Apalagi waktu lobi tinggal dua pekan hingga pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dibuka pada 4 Agustus. "Secara hitung-hitungan matematika politik sudah tidak mungkin lagi," kata dia.
Meski pembahasan poros ketiga nyaris tamat, bukan berarti komposisi koalisi di kedua kubu sudah final. Partai Keadilan Sejahtera, misalnya, meski mendukung oposisi, hingga kini belum mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden. Adapun di kubu petahana, keutuhan koalisi masih bergantung pada nama calon wakil presiden pendamping Jokowi.INDRI MAULIDAR | DEWI NURITA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo