JANGAN meremehkan bisnis pelajaran bahasa. Apalagi pelajaran bahasa Inggris. Menurut survei The Economist Intellegence Unit, perputaran uang di bisnis ini mencapai Rp 21 trilyun per tahun di seluruh dunia. Inggris mengekspor jasa dan berbagai materi pelajaran senilai Rp 3,5 trilyun per tahun. Ini sumber devisa nomor enam terbesar di Inggris, setingkat di bawah pariwisata. Gemerincing pounsterling ini rupanya menggelitik BBC English. Padahal, sejak memulai kegiatannya 49 tahun lalu, badan ini tak pernah berniat mencari duit dari pelajaran bahasa Inggris yang dibuatnya. "Tradisi BBC sebagai badan siaran milik masyarakat benar-benar kami pegang teguh, kami praktis mengabaikan aspek komersial," kata Brenda Satriawan, Regional Publishing Coordinator BBC. Tiga tahun lalu, semangat mencari untung mulai menghinggapi awak BBC English. Untuk itu, Brenda Satriawan punya alasan, "Anggaran kami dari Pemerintah diciutkan," katanya. Maka, dibuatlah segalanya menjadi lebih berbau komersial, terutama untuk pelajaran lewat televisi dan penerbitan buku. Sampai saat ini, BBC sudah membuat paket pelajaran bahasa Inggris untuk 150 bahasa. Pasar yang dituju adalah seluruh dunia. Bidikan terutama diarahkan ke Eropa Barat. Pasar lain yang juga besar adalah masyarakat keturunan Hispanik di Amerika Serikat, yang lebih lengket dengan bahasa Spanyol. Di sini saja, paling tidak 5.000 video pelajaran laku dijual setiap bulannya. Untuk Asia, incaran utama adalah Jepang dan Korea. Bagaimana Indonesia? BBC baru saja menjual hak siaran pelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak, Muzzy in Gondoland, kepada Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Harganya lumayan, sebuah sumber mengungkapkan, TPI membayar sekitar Rp 4 juta untuk satu kali siaran plus dua kali siaran ulang. Yang lebih hebat dan mahal adalah pelajaran lewat Video Disc. Teknologi baru ini memungkinkan siswa mempelajari hal yang amat rinci, misalnya sampai ke gerak bibir. Untuk sementara, paket ini baru tersedia untuk 11 bahasa Eropa, sehingga disebut The European Connection. Harganya sekitar Rp 17,5 juta per paket. Maka, jangan heran jika BBC English sudah meraih omzet Rp 112 milyar, tahun lalu. "Kami sekarang adalah salah satu sumber uang bagi BBC," kata Brenda Satriawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini