Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Intelektual Muslim dan tokoh komunikasi Jalaluddin Rakhmat meninggal pada Senin, 15 Februari 2021 di ICU Rumah Sakit Santosa Internasional Bandung, Jawa Barat, pukul 15.45 WIB. Mantan dosen dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PDI Perjuangan ini berpulang selang empat hari dari istrinya, Euis Kartini, yang meninggal pada 11 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan Jalaluddin adalah tokoh yang gemar bertukar pengalaman dan gagasan. Ia mengatakan sangat kehilangan dengan meninggalnya Jalaluddin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beliau tokoh Islam yang inklusif dan menaruh perhatian besar pada perkembangan peradaban Islam," kata Hendrawan ketika dihubungi, Senin, 15 Februari 2021.
Menurut Hendrawan, Jalaluddin adalah seorang cendekiawan Muslim. Pria yang akrab disapa Kang Jalal itu dikenal tertarik pada perkembangan peradaban, modernisasi, religiositas dan sastra, dan Pancasila.
Jalaluddin banyak menulis buku, di antaranya berjudul Psikologi Komunikasi, Rekayasa Sosial, Psikologi Agama, Tafsir Kebahagiaan, Islam Alternatif, dan lainnya. "Dulu (juga) kolumnis Majalah Tempo," kata Hendrawan.
Baca: Cendekiawan Jalaluddin Rakhmat Tutup Usia, Sempat Dinyatakan Positif Covid-19
Ketika itu, kata Hendrawan, tulisan-tulisan Jalaluddin tampil bersama karya sejumlah cendekiawan lain seperti Mahbub Djunaedi, Th. Sumartana, Sutjipto Wirosardjono, dan Abdurrachman Wahid alias Gus Dur.
Jalaluddin lahir di Bandung, 29 Agustus 1949. Di masa mudanya, Jalaluddin dibesarkan di kalangan Nahdlatul Ulama, kemudian aktif di gerakan Muhammadiyah. Belakangan ia dikenal sebagai salah satu tokoh Syiah di Indonesia. Jalaluddin ikut membidani salah satu organisasi Syiah di Indonesia yakni Jamaah Ahlulbait Indonesia pada Juli 2000.
Jalaluddin Rakhmat meraih gelar master komunikasi dari Iowa State University dan doktor ilmu politik dari Australian National University. Bergabung menjadi staf pengajar Unpad sejak 1978, ia kemudian terjun ke politik pada 2013. Jalaluddin menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI