Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh

Banjir dipicu tanggul sungai di perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus yang tak mampu menampung debit air.

17 Maret 2024 | 09.54 WIB

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Perbesar
Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Jalur Pantai Utara atau Pantura Demak-Kudus di Kecamatan Karanganyar kembali direndam banjir pada Ahad, 17 Maret 2024. Lalu lintas di jalan nasional tersebut kembali lumpuh. Air menggenangi jalan dan tak bisa dilalui kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banjir dipicu tanggul sungai di perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus yang tak mampu menampung debit air. "Kembali tergenang akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan 15 meter," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Demak, Ajun Komisaris Lingga Ramadhani, Ahad, 17 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Akibat kondisi itu, kendaraan yang akan melintasi jalur tersebut dialihkan. "Akses terputus. Jadi kami alihkan seperti kemarin lewat Mijen-Welahan-Jepara," kata dia.

Pada Kamis lalu, 8 Februari 2024, banjir juga merendam lokasi yang sama. Ketika itu banjir menggenangi Jalur Pantura serta pemukiman dan lahan pertanian di sekitarnya selama sepekan lebih.

Ribuan warga mengungsi tersebar di desa-desa lain yang tak terkena banjir. Akibat banjir tersebut pemungutan suara di desa terdampak banjir diundur. Sementara tanaman padi siap panen milik warga rusak setelah terendam air selama sepekan.

Kini setelah warga kembali ke rumahnya dan membersihkan barang-barang yang terendam air bercampur lumpur banjir kembali datang.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus