Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengimbau jamaah haji agar tidak memaksakan diri untuk melontar jumrah, karena membutuhkan kondisi fisik yang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kepada jamaah, saya tetap ingin memberikan semangat untuk menyempurnakan prosesi haji ini, tidak semua punya kondisi fisik yang sama, tapi saya kira semangatnya sama-sama besar ini yang kita dukung," kata Hilman, di Jamarat, Arab Saudi, Sabtu 9 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badal haji merupakan alternatif bagi jamaah yang tidak sanggup melakukan proses tertentu sebagaimana tuntunan syariat, kata Hilman, maka proses yang bisa dibadalkan sebaiknya dibadalkan. Misalnya bagi jamaah yang kakinya sakit. Namun, ia berharap semua jamaah haji Indonesia bisa melakukannya lontar jumrah secara mandiri terlebih lagi kondisi Jamarat yang relatif sepi.
"Mumpung situasi lengang, terkondisi jadi saya berharap kita dorong jamaah dengan semangat bersama," katanya pula.
Ia memastikan tenaga pembadal haji sudah siap, dan dari Kemenag khususnya di Dirjen PHU sudah banyak yang disiagakan.
Bahkan sejak pelaksanaan wukuf di Arafah juga untuk proses ke Muzdhalifah sudah disiapkan tenaga pembadal haji, baik untuk jamaah yang meninggal, bahkan ada yang untuk mengganti satu anggota haji tahun 2019 yang sempat tidak terlaksana badalnya.
"Insya Allah tertunaikan," ujar Hilman.
Baca: Ridwan Kamil Badal Haji untuk Emmeril Kahn Mumtadz, Begini Syaratnya