Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jawa-Bali Catat Angka Kematian Tertinggi

Jawa Tengah dan Jawa Timur mencatat penambahan jumlah kasus kematian terbanyak.

18 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, 17 Juli 2021. Agid Antaris/Pacific Press/Sipa USA via Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kasus kematian di tujuh provinsi di Jawa-Bali sebanyak 66 persen atau sebanyak 580 kasus dari total 1.180 kasus nasional pada Selasa, 17 Agustus 2021. Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan penambahan angka kematian tertinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasus kematian di Jawa Tengah bertambah 304 dan Jawa Timur 257. Sedangkan di Jawa Barat, jumlah kasus kematian bertambah 90, diikuti Bali 48, Yogyakarta 44, DKI Jakarta 24, dan Banten 13 kasus.

Satgas mencatat daerah dengan penambahan jumlah kasus kematian terendah adalah Sulawesi Barat dan Bengkulu dengan dua kasus kematian. Sedangkan dua provinsi melaporkan tidak ada kasus kematian, yakni Maluku dan Sulawesi Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan akumulasi kematian, Jawa Tengah dan Jawa Timur mencatat kasus kematian terbanyak, masing-masing 26.053 dan 25.616 kasus.

Adapun di DKI Jakarta hingga saat ini total kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 13.102 dan Jawa Barat 11.512. Sedangkan provinsi lainnya mencatat kasus kematian di bawah 10 ribu. 

Per 17 Agustus 2021, menurut Satgas, secara kumulatif kasus positif Covid-19 mencapai 3.892.479 kasus, bertambah 20.741 dalam waktu 24 jam. Pasien sembuh bertambah 32.225 menjadi 3.414.109 orang. Sedangkan total pasien meninggal menjadi 120.013 orang sejak awal pandemi. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan positivity rate Covid-19 di wilayahnya berada di bawah 10 persen. Positivity rate tersebut didasarkan pada tes PCR di DKI. “Sudah di bawah 10 persen sejak pekan lalu. Sekarang kami terus menuju ambang aman, yaitu 5 persen yang ditentukan WHO," ujarnya.

Anies mengatakan keberhasilan menekan angka positivity rate merupakan hasil jerih payah seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Anies, penurunan persentase kasus Covid-19 adalah hasil kerja semua pihak. Dia menambahkan, positivity rate menggambarkan situasi di masyarakat.

Anies mengingatkan, meski saat ini angka kasus melandai, masyarakat harus tetap berdisiplin dan taat menjalani protokol kesehatan. Dia mengajak warga yang belum divaksin segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi.

Positivity rate virus corona di DKI Jakarta berada di kisaran 8,1 persen dalam sepekan terakhir. Sedangkan total kasus positif sekitar 15 persen. 

ALI NY 

#ingatpesanibu #cucitangan #pakaimasker #jagajarak

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus