Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MAKMUR Hasugian hanya bisa menangis mengingat perbuatan anak lelakinya. Didampingi Arista Boru Purba, istrinya, Makmur menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anaknya meneror Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Ahad dua pekan lalu. ”Kami memohon maaf karena perbuatannya,” kata Makmur, berurai air mata, di Medan, Kamis pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo