Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Senam Bersama 5000 Srikandi di Palembang

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti kegiatan senam bersama sekitar lima ribu relawan yang tergabung dalam Srikandi Jokowi - Ma'ruf

9 Maret 2019 | 12.13 WIB

Presiden Joko Widodo menghadiri deklarasi Millennials Safety Road di Jembatan Ampera, Palembang, 9 Maret 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri deklarasi Millennials Safety Road di Jembatan Ampera, Palembang, 9 Maret 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo bersama Iriana Jokowi mengikuti kegiatan senam bersama sekitar lima ribu relawan yang tergabung dalam "Srikandi Jokowi - Ma'ruf Amin" di Jakabaring Sport City Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 9/3.

Jokowi beserta rombongan yang tiba di lokasi langsung bergabung bersama para ibu-ibu untuk bersenam bersama. "Pagi ini saya senang sekali karena melihat ibu-ibu semuanya sehat-sehat. Dan diharapkan tidak hanya di Palembang saja, Sumsel saja, namun daerah lain kita sehat," kata Jokowi saat pidato di depan para "Srikandi" peserta senam.

Ikut mendampingi Jokoi, antara lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung. Selain itu juga tampak Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Syahrial Usman.

Dalam kesempatan ini Jokowi meminta kepada para "Srikandi" untuk door to door untuk menjelaskan kepada warga berbagai isu-isu negatif yang tersebar di masyarakat. "Agar isu-isu dan hoaks benar-benar dilawan. Contoh, pemerintah akan larang azan. Nggak mungkin. Pemerintah siapapun nggak mungkin karena Indonesia penduduk muslim terbesar dunia."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Jokowi juga meminta ibu-ibu melawan isu soal legalisasi perkawinan sejenis yang juga mungkon dilakukan oleh pemerintah. "Kita punya norma agama dan sosial. Itu hoaks harus dijelaskan kepada masyarakat," katanya.

Isu lain adalah soal kriminalisasi ulama. Jokowi menegaskan  tidak ada kriminalisasi ulama tersebut.  " Siapapun yang masuk urusan hukum dan pidana, pasti akan terkena masalah. Tolong ini diluruskan.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus