Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kagum dengan Manajemen Pertanian Pesantren Al-Ittifaq, Jokowi Minta Pemda Menirunya

Jokowi mengaku kagum dengan sistem manajemen pertanian yang diterapkan Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

6 Maret 2023 | 16.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku kagum dengan sistem manajemen pertanian yang diterapkan Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kekaguman Jokowi itu karena pesantren tersebut memiliki sistem pertanian mandiri dan manajemen pemasarannya dianggap sangat baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya betul-betul merasa sangat kagum, kaget, bahwa ada ponpes yang memiliki manajemen yang baik dalam bisnis pertaniannya. Yang berangkatnya tidak dari produksi, tapi berangkatnya dari permintaan pasar, dari permintaan market, kemudian diproduksi di sekitar ponpes," ujar Jokowi saat mengunjungi Pesantren Al-Ittifaq Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala negara menjelaskan, selama ini sistem manajemen pertanian di Indonesia selalu fluktuatif. Jika sedang panen dan stok berlimpah, Jokowi menyebut harga komoditas pertanian menjadi turun. Namun jika stok komoditas sedang sedikit, maka harga akan menjadi melonjak. 

Di Ponpes Al-Ittifaq ini, kata Jokowi, hal tersebut tidak terjadi sehingga harga di sekitar ponpes relatif stabil. "Sekali lagi, perencanaan yang dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq ini betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan contoh, bisa dijadikan role model, bisa dijadikan model bisnis yang tinggal fotocopy saja," kata Jokowi. 

Jokowi menyebut model manajemen yang digunakan Ponpes Al-Ittifaq dapat diadopsi dalam skala yang lebih besar. Sehingga, nantinya para petani bisa menjadi pemasok untuk supermarket besar.

Menurut pengalamannya, Jokowi menyebut para petani hanya memiliki kemampuan memasok produk pertanian ke pasar swalayan hanya dalam jangka waktu pendek. Jokowi mencontohkan pernah menjadi eksportir buah melon, mangga untuk pasar swalayan Lulu di luar negeri. Tetapi hal itu tidak bisa berkelanjutan karena panen yang tidak rutin. 

"Nah, ini ga bisa dalam bisnis seperti itu. Sehingga kembali lagi tadi yang saya lihat itu betul-betul, entah yang namanya tadi cabai hijaunya, jeruknya, strawberry, melon, buah tin apalagi, wortel. Semuanya ada dan betul-betul dikelola dengan perencanaan yang baik. Itu yang kita dalam sekian puluh tahun itu kehilangan sebuah model yang bener itu seperti apa," kata Jokowi. 

Jokowi kemudian meminta pemerintah daerah untuk mencontoh sistem manajemen pertanian di Ponpes Al-Ittifaq. "Udah ditiru saja, di-fotocopy saja 100 persen. Dari Solo Raya fotocopy, dari Riau fotocopy, dari Jatim fotocopy, dari Lampung fotocopy, induknya, holdingnya sementara Al-Ittifaq," kata Jokowi. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus