Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri RI Muhammad Anis Matta menghadiri KTT Luar Biasa Gabungan OKI dan Liga Arab, yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi pada Senin, 11 Oktober 2024. Ia berbicara mengenai komitmen Indonesia bagi kemerdekaan Palestina serta mendorong OKI dan Liga Arab untuk melakukan langkah nyata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di acara itu, Anis, sampai tiga kali mengatakan komitmen Indonesia bagi kemerdekaan Palestina. KTT Luar Biasa yang dilaksanakan pada Senin, 11 November 2024 waktu setempat, ditujukan untuk kembali membahas upaya OKI dan Liga Arab menghentikan serangan yang dilakukan Israel di Palestina dan Lebanon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Komitmen Indonesia bagi perjuangan Palestina tidak akan pernah luntur, karena kami tahu bagaimana sakitnya menjadi bangsa yang dijajah. Standar ganda yang diterapkan banyak negara terhadap Palestina harus segera dihentikan, karena akan merusak tatanan internasional dan HAM,” kata Anis.
Karier Politik Anis Matta
Dikutip daridari Antara, Anis Matta, lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora sejak 2019.
Anis meraih gelar sarjana di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab atau LIPIA di Jakarta pada 1992. Merujuk situs web anismatta.net, ia telah menerbitkan sepuluh buku sejak 2002 hingga 2014. Beberapa di antaranya adalah Mencari Pahlawan Indonesia (2004), Delapan Mata Air Kecemerlangan (2009), dan buku kumpulan pidato, Momentum Kebangkitan (2014).
Sebelum masuk dunia politik, Anis Matta, memiliki berbagai pengalaman di bidang akademis dan bisnis, yaitu Direktur Pusat Studi Islam Al-Manar dan dosen agama Islam di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Program Extension selama dua tahun, pada 1996 hingga 1998. Di bidang bisnis, ia menjabat sebagai Komisaris di PT Indo Media Green Pages dan Presiden Komisaris di PT Manara Inti Tijara;
Anis meniti karier politik Anis pada 1998. Kala itu, ia bergabung dan menjadi salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK) dan dideklarasikan di Jakarta pada 20 Juli 1998. Setelah pemilu 1999, partai ini kemudian mengganti namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera pada 2 Juli 2003.
Karir politik, Anis, makin bersinar di PKS, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal selama tiga periode, yaitu dari 2003-2005, 2005-2010, dan 2010- 2013. Ia diangkat oleh Majelis Syuro PKS, sebagai presiden partai pada periode 1 Februari 2013 hingga 10 Agustus 2015.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR untuk periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I. Pada periode keduanya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR hingga saat diangkat menjadi Presiden PKS.
Setelah lengser dari jabatan presiden PKS, Anis, berkonflik dengan pimpinan terkait keterbukaan partai. Puncaknya ia pun dipecat dari seluruh jenjang struktural di PKS. Pada 2017, Anis dan Fahri Hamzah, yang juga merupakan anggota PKS, mendirikan organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).
Dalam perkembangannya, organisasi ini berubah menjadi Partai Gelombang Rakyat Indonesia, yang didirikan pada 28 Oktober 2019. Anis Matta memipin partai itu sampai sekarang. Pada 2024, ia dipilih oleh, Presiden Prabowo Subianto, untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | ANTARA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | SUCI SEKARWATI | ANTARA
Pilihan Editor: Anis Matta Serukan Hentikan Kegiatan Ekonomi dengan Israel