Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kementan Beri Bantuan 12.500 Vaksin Atasi Wabah PMK di Jatim

Wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak Jawa Timur tersebut memang meningkat akhir-akhir ini.

7 Januari 2025 | 21.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas dari Dinas Ketahanan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor memeriksa kesehatan sapi sebelum menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi di peternakan warga di Kota Bogor, Rabu, 29 Juni 2022. Provinsi Jawa Barat mendapatkan jatah vaksin sebanyak 120.000 dosis dari kementerian Pertanian untuk mencegah penularan PMK. Tempo/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kementeriannya memberikan bantuan vaksin sebanyak 12.500 untuk membantu mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) di Jawa Timur. Wabah PMK di provinsi tersebut memang meningkat akhir-akhir ini.

"Kemarin (diberi bantuan) 12.500 vaksin di Jatim, sesuai kebutuhan lapangan. Di Surabaya belum terkena wabah, itu segera diberikan vaksin," kata Amran Sulaiman usai Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Gedung Negara Grahadi Surabaya seperti dilansir Antara, Selasa, 7 Januari 2025.

Kementerian Pertanian atau Kementan, kata Amran, telah menyiapkan 4 juta vaksin dengan anggaran kurang lebih Rp 100 miliar. Vaksin-vaksin tersebut untuk mengatasi wabah PMK di seluruh Indonesia.

Khusus di Jawa Timur Kementan telah menurunkan tim di lapangan yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. "Kami minta seluruh tim dari Kementan dipimpin oleh dirjen sudah hampir satu minggu tidak boleh libur. Harus melakukan pencegahan sebelum meluas," kata dia.

Saat ini provinsi dengan jumlah daerah yang paling banyak terpapar virus PMK adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Amran meminta untuk wilayah yang belum terpapar PMK segera diberikan pencegahan.

"Kami minta yang belum terkena diberikan pencegahan dan itu jauh lebih bagus. Dulu periode pertama pernah terjadi, tetapi dengan cepat bergerak terjadinya di Bogor dan media tidak tahu. Terjadi langsung kita selesaikan. Ini sudah terlanjur masuk. Bukan di daerah saja yang divaksin, tetapi juga yang belum terkena," tutur dia.

Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono berujar bahwa kasus PMK meningkat sejak akhir 2024 hingga awal 2025. Rata-rata terdapat lebih dari 250 kasus per hari dari sebelumnya yang hanya 10 kasus per hari. "Jumlah hewan rentan PMK di Jatim sangat besar yakni 9,2 juta ekor dengan rincian sapi 3,4 juta, kambing 5 juta, domba 610 ribu, kerbau 10 ribu dan babi 107 ribu," katanya.

Menurut Adhy total kebutuhan vaksin di Jawa Timur pada 2024 adalah 7,2 juta dosis atau setara 70-80 persen dari total hewan rentan. Ketersediaan bantuan Kementerian Pertanian 12.500 dosis pada akhir Desember 2024. Adapun belanja Pemprov Jatim 320 ribu dosis dalam proses pembelian.

"Rencana bantuan dari Kementan 1,4 juta dosis dan diupayakan mengakses anggaran BTT provinsi dan kabupaten/kota untuk kekurangan vaksin dan operasi vaksinasi. Adapun kekurangan vaksin di Jatim sebesar 5,4 juta dosis," kata dia.

Pemprov Jawa Timur, kata Adhy, telah memperketat jalur masuk hewan dengan minimal satu kali vaksinasi. Kemudian melakukan pengobatan dan vaksin.

Pilihan Editor: Wabah PMK Merebak, Pemkab Tulungagung akan Menutup Sementara Pasar Hewan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus