Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP Hendrar Prihadi mendaftarkan diri menjadi calon gubernur Jawa Tengah lewat PDIP. Hendrar besok akan mengembalikan formulir pendaftaran ke DPD PDIP Jawa Tengah di hari terakhir pengembalian formulir dari partai itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Insyaallah rencananya begitu," kata mantan Wali Kota Semarang tersebut melalui pesan sigkat pada Rabu, 29 Mei 2024. Sebelumnya ketika pengambilan formulir di Panti Marhaen, Hendrar diwakilkan oleh salah seorang stafnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya, seluruh nama yang mendaftarkan diri di PDIP Jawa Tengah akan dibahas dalam rapat pleno di dewan pimpinan pusat partai berlambang banteng tersebut. Kemudian nama yang mendapat rekomendasi juga akan diumumkan DPP PDIP.
Selain, Hendrar sejumlah nama yang masuk bursa bakal calon Gubernur Jawa Tengah adalah Sudaryono, Ahmad Luthfi, dan Dico Ganinduto. Baliho ketiga nama itu telah tersebar diberbagai daerah di Jawa Tengah.
Sudaryono merupakan Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah. Sementara Ahmad Luthfi merupakan perwira polisi aktif yang kini menjabat Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jawa Tengah. Kemudian Dico adalah Bupati Kendal.
Sudaryono mengaku mendapat mandat dari Ketua Umum Gerindra serta calon presiden terpilih, Prabowo Subianto. "Saya maju karena diperintah oleh Pak Prabowo untuk maju sebagai calon gubernur dan saya ikhtiari," katanya kepada Tempo.
Dia menceritakan, perintah itu disampaikan Prabowo setelah namanya dinyatakan memenangi pemilihan presiden dalam hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei. "Beliau menjajakan memerintahkan saya maju," tuturnya.
Sementara Luthfi telah memiliki posko relawan bernama Sedulure Bapak di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Posko itu berada di bangunan Omah Londo, sebuah rumah klasik megah di Jalan Untung Suropati Kecamatan Lasem.
Ketika Tempo menyambangi posko itu pada Kamis, 9 Mei 2024 lalu, sebuah mobil polisi bertuliskan Polsek Lasem mendatangi rumah tersebut. Mobil double cobin itu membawa seikat tiang bendera kemudian dibawa masuk ke dalam posko.
Pentolan Sedulure Bapak, Suparno Gusno, mengakui komunitasnya dipasok peralatan oleh kepolisian. "Saya pinjam tongkat, karena kami tak punya apa-apa. Pinjam saja dulu sebentar," kata dia.