Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Rebutan Tokoh Kunci di Lumbung Suara

Tiga capres berebutan menggaet tokoh kunci di setiap daerah agar jadi tim pemenangan. Jawa Timur dan Jawa Barat jadi perhatian.

 

31 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ridwan Kamil bersama Khofifah Indar Parawansa di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, 19 April 2021. jabarprov.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Khofifah diklaim akan menjadi tim pemenangan Prabowo-Gibran.

  • Kubu Ganjar-Mahfud tetap meyakini Khofifah dan Ridwan Kamil akan ada di barisan mereka.

  • Khofifah dan Emil jadi tokoh kunci di provinsi yang jumlah pemilihnya terbesar di Indonesia.

JAKARTA – Koalisi Indonesia Maju tengah mengutus perwakilan untuk menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur, beberapa hari lalu. Utusan tersebut hendak memastikan kesediaan Khofifah bergabung dalam tim pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami telah mengirim utusan khusus dari elite partai menemui Khofifah untuk mengajaknya bergabung,” kata Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN)—anggota Koalisi Indonesia Maju—Eddy Soeparno, Senin, 30 Oktober 2023. “Sebagai tokoh di Jawa Timur, Khofifah memang sangat diharapkan bisa membantu kami di tim pemenangan Prabowo-Gibran.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eddy mengatakan Khofifah sudah memberi sinyal akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju—gabungan PAN, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Solidaritas Indonesia. 

Di samping Khofifah, koalisi ini mengincar bekas Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk bergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Gibran. “Tokoh Jawa Timur yang bakal bergabung ke tim pemenangan Prabowo akan disampaikan langsung oleh Pak Rosan (Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani),” kata Eddy. 

Menurut Eddy, kehadiran Khofifah dan Soekarwo dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran akan sangat membantu pasangan ini meraih suara di Jawa Timur dalam pemilihan presiden. Terkhusus Khofifah, selain karena posisinya sebagai kepala daerah, ia menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama. Karena itu, Khofifah diharapkan mampu mengajak nahdliyin—sebutan untuk anggota Nahdlatul Ulama—di Jawa Timur untuk mendukung Prabowo-Gibran.

Namun Khofifah belum dapat membantu secara maksimal karena masih menjabat Gubernur Jawa Timur. Eddy mengatakan Khofifah baru bisa secara total membantu pemenangan Prabowo-Gibran setelah purnatugas dari jabatan Gubernur Jawa Timur pada Desember mendatang. 

“Ketika nanti sudah menyelesaikan tugasnya di Jawa Timur, ia bisa langsung terjun membantu karena sudah tidak ada lagi limitasi untuk memenangkan Prabowo dan Gibran,” ujar Eddy.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua dari kanan) meninjau salah satu stan pameran produk pendidikan di Pesantren Sabilil Muttaqien Magetan, Jawa Timur, 10 Oktober 2023. ANTARA/Siswowidodo

Karena posisi penting Khofifah inilah pasangan calon presiden Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. juga mengincar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2022-2027 tersebut. Anies-Muhaimin diusung Koalisi Perubahan, yakni gabungan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan Ganjar-Mahfud diusung poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Ketiga pasangan calon presiden itu mengincar tokoh-tokoh penting di Jawa Timur karena berharap Jawa Timur menjadi lumbung suara mereka dalam pemilihan presiden mendatang. Total pemilih di Jawa Timur sebanyak 31,4 juta. Jawa Timur tercatat sebagai pemilih terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat yang mencapai 35,7 juta pemilih. Adapun total pemilih secara nasional pada Pemilu 2024 sebesar 204 juta.

Di samping Khofifah, Koalisi Indonesia Maju berharap banyak pada Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar, untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Barat. Koalisi ini sudah menunjuk Emil—begitu Ridwan Kamil kerap disapa—sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. 

Eddy Soeparno mengklaim banyak tokoh nasional dan lokal yang sudah dirangkul untuk memenangkan Prabowo-Gibran. “Mereka menjadi vitamin buat kami,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang, Afiansyah Noor, menguatkan pernyataan Eddy. Alfiansyah mengatakan, selain Khofifah, banyak tokoh NU akan bergabung dalam tim pemenangan ataupun mendukung Prabowo-Gibran. “Nanti tim yang akan mengumumkannya,” katanya.

Saat dimintai konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Khofifah enggan menjawab pertanyaan Tempo. Ia justru mempertanyakan sumber informasi Tempo mengenai dirinya akan bergabung dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Khofifah juga mengirimkan foto parade mobil listrik berwana kuning, biru, dan oranye yang dirakit oleh siswa sekolah menengah kejuruan di Jawa Timur. Paduan warna mobil listrik yang mirip warna partai anggota Koalisi Indonesia Maju itu seolah-olah menjadi sinyal arah politik Khofifah. 

Tapi saat ditanya mengenai kemiripan warna mobil dengan partai pengusung Prabowo-Gibran, Khofifah hanya tertawa. “Itu warna peserta, he-he-he....” 

Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud juga tengah mendekati Khofifah dan Emil. Bendahara Umum PDI Perjuangan, Olly Dondokambey, mengatakan Ganjar telah meminta secara langsung kepada Khofifah untuk bergabung dalam tim pemenangan Ganjar-Mahfud. Tapi Olly belum bisa memastikan kesediaan Khofifah menjadi bagian tim pemenangan Ganjar-Mahfud. 

“Namanya mau cari suara, siapa pun dia, kami komunikasikan,” kata Olly.

Seorang politikus PDI Perjuangan mengatakan Khofifah dan Emil pernah memberi sinyal akan bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud. Adapun Emil mengutarakan kesediaannya saat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu. “Sampai Minggu kemarin, kami masih berkomunikasi dengan RK (Ridwan Kamil). Masih komit masuk TPN,” katanya.

Ridwan Kamil dalam peringatan hari jadi Provinsi Jawa Barat ke-78 di Bandung, Jawa Barat, 19 Agustus 2023. TEMPO/Prima Mulia

Ridwan Kamil belum dapat dimintai konfirmasi mengenai kesediaannya bergabung ke TPN Ganjar-Mahfud tersebut. Tapi Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono memastikan Ridwan akan tetap searah dengan sikap politik Partai Golkar yang mendukung Prabowo-Gibran. “Kami lihat saja ujungnya bagaimana. Karena kami sudah menunjuknya sebagai komandan pemenangan pemilu wilayah Jawa Barat, DKI, dan Banten,” katanya.

Koalisi Perubahan juga sudah lama mendekati Khofifah. Bahkan koalisi ini awalnya membujuk Khofifah menjadi calon wakil presiden Anies. Tapi Khofifah menolaknya dengan alasan tetap ingin berfokus di Jawa Timur.

Setelah itu, Koalisi Perubahan mengajak Khofifah menjadi ketua tim pemenangan Anies-Muhaimin. Karena itu, Koalisi Perubahan belum mengumumkan ketua tim pemenangan Anies-Muhaimin hingga saat ini.

Ajakan kepada Khofifah itu pernah disampaikan oleh Ketua Umum Perempuan Bangsa PKB, Siti Mukaromah, September lalu. Tapi Khofifah tak menjawabnya secara tegas saat dimintai konfirmasi awak media. “Sudah teman-teman, sudah, terima kasih,” kata Khofifah dalam bahasa Jawa pada September lalu. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai sangat wajar ketiga pasangan calon mengincar Khofifah dan Ridwan masuk dalam tim pemenangan mereka. Sebab, keduanya merupakan kepala daerah di provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia.

Selain itu, kata Dedi, Koalisi Indonesia Maju ataupun poros koalisi PDI Perjuangan membutuhkan figur kuat dari kalangan Nahdlatul Ulama untuk menandingi Muhaimin Iskandar di Jawa Timur. Apalagi Muhaimin merupakan tokoh Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Umum PKB, yang basis pendukungnya terbanyak berada di Jawa Timur.

“Khofifah menarik karena ia menjadi simbol soliditas suara di Jawa Timur. Jika bergabung dengan Anies-Muhaimin, Jawa Timur semakin solid tak terbagi oleh dua pasangan lain,” kata Dedi. “Makanya kubu Ganjar dan Prabowo tarikmenarik untuk menggandeng Khofifah karena mereka belum punya tokoh kunci untuk menarik suara di Jawa Timur setelah Muhaimin menjadi cawapres Anies.”

Menurut Dedi, sosok Khofifah sangat kuat karena ia berpeluang menarik suara Fatayat dan Muslimat Nahdlatul Ulama. “Jadi, sebenarnya bukan karena faktor Khofifah sebagai kepala daerah, melainkan pengaruh massa dari organisasi yang dipimpinnya,” ujarnya. 

Dedi berpendapat posisi Khofifah relatif berbeda dengan Ridwan. Dedi memastikan Ridwan tidak akan menjadi rebutan ketiga pasangan calon presiden karena ia merupakan kader Golkar, yang partainya sudah mengusung Prabowo-Gibran. Dedi justru yakin Ridwan akan tetap searah dengan sikap politik Partai Golkar.

IMAM HAMDI | ADIL AL HASAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus