Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Pilpres 2019, Stadion Gelora Bung Karno menjadi saksi bisu atas penyelenggaraan kampanye akbar Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan calon nomor 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, terlebih dulu menggunakan GBK untuk kampanye akbar pada Ahad, 7 April 2019. Kampanye ini diawali dengan Salat Subuh berjamaah. Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis sebagai imam.
Selesai salat, acara dilanjutkan dengan munajat dan tausiah dari sejumlah ulama yang sebelumnya ikut dalam gerakan 212 –aksi massa yang mendesak mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum atas tuduhan penistaan agama.
Orasi politik dimulai pukul 07.00 WIB. Sandiaga mendapat giliran pertama. Berikutnya secara bergiliran, sejumlah tokoh menyampaikan orasinya. Acara puncak, Prabowo berpidato selama 50 menit. Di akhir acara, pimpinan FPI Rizieq Shihab berbicara dari Mekkah, Arab Saudi, melalui video yang diputar di sejumlah layar di dalam stadion. Rizieq menyampaikan 10 alasan Prabowo – Sandi mendapat banyak dukungan.
"Saya kira ini menjadi kampanye akbar terbesar ya, sejauh ini termasuk di GBK belum ada kampanye semasif ini. Sampai meluber ke luar yang saya kira dihadiri sampai lebih dari satu juta orang," kata anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Fadli Zon.
Selang 6 hari kemudian, giliran pasangan nomor 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, yang menggelar kampanye akbar bertajuk Rapat Umum Rakyat Konser Putih Bersatu. Massa yang hadir tak kalah banyak. Area stadion diisi ribuan masyarakat berbaju putih yang datang sejak pagi.
Sebelum rapat umum berlangsung, kampanye akbar Jokowi - Ma'ruf dimeriahkan dengan karnaval yang diikuti ratusan ribu massa, yang terdiri dari perwakilan partai pengusung capres 01, relawan, hingga simpatisan yang mengambil lokasi di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Dari Monas, mereka kemudian berjalan menyusuri jalan protokol Thamrin-Sudirman yang berakhir di GBK Senayan, Jakarta. "Karnaval mulai bergerak pukul 12.00 WIB. Selain berjalan kaki, ada juga parade kendaraan mewakili 34 daerah Indonesia," kata Ketua TKN Erick Thohir.
Menurut Erick, sesuai keinginan Jokowi, pesta demokrasi ini harus gembira ria. Pesta politik tidak harus menakutkan, sehingga karnaval menjadi representasi pesta demokrasi. Selain karnaval, ada banyak kegiatan pertunjukan kesenian Indonesia, di antaranya 1.000 penari tradisional, pentas Reog Ponorogo yang melibatkan 7.000 personil kesenian khas Jawa Timur.
Adapun di GBK, acara rapat umum dibuka dengan salawat. Selanjutnya, para caleg dari partai koalisi menggelar pembacaan, rangkaian puisi, pantun, dan lagu Merah Putih. Acara dilanjutkan dengan penampilan musik hip-hop, pantun, dan yel-yel dari caleg partai.
Sejumlah musisi ternama pun ikut memeriahkan acara tersebut dengan membawakan lagu dangdut hingga rock. Acara puncak dimulai pada 16.00-16.45, yang akan dibuka dengan penampilan band legendaris Slank sebagai salah satu bagian dari penyelenggaraan acara.
Selanjutnya lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama seluruh massa yang datang dengan Addie MS selaku konduktor. Setelah itu, Jokowi berorasi. Seusai Jokowi berbicara, giliran Ma'ruf Amin menyampaikan harapan dan doa di acara Konser Putih Bersatu. Acara pun ditutup dengan salawat dari para ulama.
Foto : Jokowi Masuk Kabah saat Melaksanakan Umrah