Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Kisah Orang Tua dengan Anak Disabilitas yang Kerap Dituduh Malas

Seorang wanita dengan anak disabilitas mendapat teror berupa catatan berisi kata-kata kasar yang diselipkan ke kaca mobilnya.

12 November 2018 | 16.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aksi seorang bocah down syndrome memperagakan busana dalam ajang Petite Fashion Week di Madrid, Spanyol, 6 Oktober 2017. Beberapa model di acara tersebut berasal dari Garrigou Foundation, tempat pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. AFP PHOTO / GABRIEL BOUYS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, London - Masih ada orang yang belum memahami kalau kondisi disabilitas membutuhkan akses dan fasilitas yang berbeda dengan non-disabilitas. Seorang ibu di London, Inggris, bernama Emma Gearing kerap dituduh malas karena menggunakan fasilitas khusus untuk disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Jokowi Ingin Angkat Anak Dewi Yull Jadi Staf Khusus Presiden

Emma Gearing memang bukan seorang difabel. Namun anaknya yang berusia 4 tahun membutuhkan akses dan fasilitas khusus karena menderita penyakit di perut yang membutuhkan perlakukan khusus. Wanita 26 tahun itu pernah mendapat teror berupa catatan berisi kata-kata kasar yang diselipkan ke kaca mobilnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam catatan tadi Emma Gearing dituduh menggunakan kesempatan sehingga menerima akses yang lebih luas dibandingkan masyarakat pada umumnya. Padahal saat itu, dia terpaksa memarkir mobilnya di tempat parkir orang lain karena anaknya membutuhkan perawatan medis dengan cepat.

"Di mobil saya jelas terdapat bet biru yang menandakan ada penyandang disabilitas di dalamnya," ujar Emma Gearing, seperti yang dikutip BBC, Kamis 8 November 2018. Pernah juga dia harus menunjukkan luka di perut anaknya kepada orang lain supaya mereka percaya kalau dia memang membutuhkan akses dan fasilitas khusus ini.

Baca juga:
Apa saja Fasilitas yang Diperlukan Tunanetra di Perpustakaan

Wakil Deputi Eksekutif Hak Penyandang Disabilitas Inggris, Sue Bott mengatakan menerima laporan mengenai perilaku diskriminatif kepada penyandang disabilitas. Menurut Sue Bott, seharusnya seseorang tidak boleh meragukan keadaan disabilitas orang lain.

"Mereka tidak semestinya mempertanyakan identitas penduduk yang menerima bet biru pada mobilnya," ujar Sue Bott. Sebab, pemerintah tak sembarang memberikan bet biru dan semua kondisinya sudah terklarifikasi. Dia menambahkan, ada orang yang tidak terlihat mengalami disabilitas tapi benar-benar mengalami keterbatasan tertentu yang tak kasat mata.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus