KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) gagal membuktikan adanya praktik kecurangan atau pelanggaran yang menyebabkan pengurangan perolehan suara mereka di daerah pemilihan (dapil) Yahukimo 3, Provinsi Papua Pegunungan. Menurut KPU, dalil yang diajukan PAN soal kehilangan suara pada saat rekapitulasi tingkat kabupaten tidak didukung oleh alat bukti yang sah.

Perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Tahun 2024 ini terdaftar dengan Nomor 240-01-12-37/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dan disidangkan di Panel 1 yang dipimpin oleh Ketua MK Suhartoyo, dengan Hakim Konstitusi Daniel Yusmic P Foekh dan Hakim Konstitusi Guntur Hamzah sebagai anggota panel.

Dalam sidang yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Selasa, 4 Mei 2024, kuasa hukum KPU, Setiyo Hermawan, menyampaikan bahwa Pemohon tidak dapat membuktikan klaim mereka memperoleh 5.317 suara sah di dapil Yahukimo 3.

“Pemungutan suara di dapil Yahukimo 3 yang dilaksanakan dengan noken berdasarkan pada rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat distrik ditetapkan perolehan suara Pemohon sebanyak nol,” ujar Setiyo, dalam persidangan.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran di Provinsi Papua Pegunungan maupun di Kabupaten Yahukimo seperti yang didalilkan oleh PAN. Namun, Bawaslu mengungkapkan bahwa Ketua KPU dan Ketua Panitia Pemilihan Distrik (PPD) Mugi diduga telah bekerja sama untuk mengalihkan 5.240 suara PAN atas nama Amsal Siep ke calon dari Partai Nasdem, serta mengalihkan suara dari Partai Buruh, PPP, dan Partai Garuda secara sepihak.