Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapat pleno rekapitulasi suara berjenjang di tingkat provinsi Jawa Barat baru tuntas dini hari tadi, Selasa, 19 Maret 2024. Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI Jawa Barat, Ummi Wahyuni, mengungkap rekapitulasi baru tuntas karena kondisi geografis dan meningkatnya jumlah pemilih di Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ummi mengatakan Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap atau DPT dan Tempat Pemungutan Suara atau TPS terbesar di Indonesia. "Kami punya 140.457 TPS. Hampir kurang lebih 35 juta pemilih di Jawa Barat. Terkait dengan geografis dan jumlah (DPT) ini yang kami sampaikan kenapa Jawa Barat dianggap terlambat," ujar Ummi dalam keterangannya saat Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, pada Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan ini merupakan jawaban dari pertanyaan saksi PDI Perjuangan. Saksi PDIP itu bertanya alasan KPU Jawa Barat baru menyelesaikan rekapitulasi, sementara rekapitulasi pada Pemilu 2019 bahkan sudah bisa diselesaikan H-12 sebelum pengumuman hasil Pemilu.
"Ini (jumlah TPS dan DPT) yang menjadikan kami terlambat, dibandingkan tahun 2019. Terjadi kenaikan jumlah TPS. Kalau 2019 kemarin hanya merekap di angka 138.000 TPS," kata Ummi.
Selain itu, Ummi mengatakan keterlambatan ini terjadi karena KPU Jawa Barat sempat menunda rekapitulasi suara. Ia menyebut ada beberapa kabupaten/kota yang harus dilakukan pencermatan ulang terkait sidang atas putusan Bawaslu.
Salah satu rekapitulasi yang cukup lama dilakukan yaitu di Kabupaten Bekasi. Di Kabupaten Bekas, khususnya Tambun Selatan memilih jumlah pemilih yang diklaim paling banyak di Indonesia. Meski begitu, ia mengklaim pihaknya sudah berupaya untuk mengatasi permasalahan itu.
"Kami kemarin secara stimultan juga melaksanakan untuk kabupaten bekasi. Di Kabupaten Bekasi, Tambun Selatan ini sudah menggunakan 7 panel," kata Ummi.
Sementara itu, saksi partai politik lain juga bertanya pada KPU Jawa Barat mengenai kebenaran hasil Pemilu yang dibacakan saat rapat pleno. Ummi menyebut, pihaknya yakin hasil Pemilu yang dibacakan sudah benar.
"Kami juga memastikan teman-teman di hampir 1,3 juta penyelenggara di 27 kabupaten kota sudah bekerja sungguh-sungguh siang dan malam melaksanakan Pemilu 2024," kata Ummi.
KPU Jawa Barat menuntaskan rekapitulasi penghitungan suara pemilu 2024 tingkat provinsi Jawa Barat pada Selasa, 19 Maret 2024 sekitar pukul 2.30 WIB.
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin rapat pleno terbuka hasil penghitungan pemungutan suara dan penetapan hasil pemilu serentak tahu 2024 tingkat provinsi Jawa Barat dengan resmi kita tutup,” kata Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni, dikutip dari siaran streaming rapat pleno penghitungan suara di kanal Youtube, Ahad, 19 Maret 2024.
Rapat pleno KPU Jawa Barat yang digelar sejak skors dibuka Senin, 18 Maret 2024 menjelang pukul 20.00 WIB membacakan hasil rekapitulasi penghitungan suara sebagian hasil pemilu DPRD Jawa Barat yang tersisa serta seluruh Dapil untuk pemilu DPR RI. Pembacaan rekapitulasi hasil pemungutan suara berakhir pukul 02.00 WIB. Sejumlah saksi partai politik yang hadir menyusul menyampaikan pandangannya.
Hingga saat ini, ada 34 provinsi dari 38 provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi di tingkat nasional. Dari keseluruhan provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang di 32 provinsi, sementara dua sisanya dimenangkan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Dua provinsi yang dimenangkan Anies-Muhaimin adalah Aceh dan Sumatera Barat.
AKHMAD FIKRI