Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Larashati yang sempoyongan

Kapal motor km larashati yang mempunyai rute karimunjawa - jepara ternyata sangat vital penggunaannya. karena satu-satunya kapal penghubung penduduk karimunjawa-jepara.(dh)

18 April 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SARANA pengangkutan adalah masalah yang paling utama di Kepulauan Karimunjawa sehingga pejabat pemerintah enggan ditempatkan di sana. Bukan saja karena akan merasa terkucil dari kehidupan ramai, juga berbagai sarana tak memenuhi syarat kebutuhan. Misalnya Camat Sumaryo, 33 tahun. Dia baru memangku jabatan sejak Januari 1979. Sejak di kepulauan ini hanya istrinya yang mendampinginya. Keempat anaknya ada di Jepara. Karena jabatannya dia mendapat sebuah sepeda motol dan perahu motor. Perahu motor Pak Camat ini berkekuatan 40 PK. Keadaannya sudah tidak baru lagi ketika diterimanya. Sebetulnya perahu motor ini lebih cocok untuk sungai dan bukan laut yang mempunyai ombak cukup besar. "Minimal saya pakai ke Jepara dua kali sebulan," ujar Sumaryo. Tetapi kalau di Jepara ada rapat dan urusan lain, perahu itu tak urung digenjotnya juga. Memang ada kapal yang seharusnya secara tetap menghubungkan daraun Jawa dengan Kep. Karimunjawa. Kapal itu bernama KM. Larashati, 90 PK, ukuran badan 4 x 15 meter, berbobot DWT 16,56 ton dan mempunyai laju kecepatan 7 mil/jam. Berangkat menuju Karimunjawa Senin dan kembali ke Jepara Kamis. Kondisi Larashati sendiri cukup mengkhawatirkan. Lebih-lebih kalau diklasifikasikan sebagai kapal penumpang. Tidak ada alat pelampung, dan radio SSB. Selain itu, tidak ada ruang an khusus untuk penumpang. Artinya penumpang yang jumlahnya paling tidak 50 orang, harus bercampur dengan ikan asin, kopra, ayam, ketela yang beratnya lebih 20 ton. Tak Terpikirkan Sedangkan penumpang dari Jepara, harus merelakan diri berbagi dengan minyak tanah, beras, batu bata, genteng dan bahan mentah lainnya. Sehingga kalau Larashati harus berlayar dengan sempoyongan, itu hal yang lumrah. Karena itu, perjalanan yang makan waktu rata-rata selama 7 jam ini, sering dihambat kecelakaan. Tahun 1980 saja, ada 3 kali kecelakaan. Tahun ini, sudah satu kali. Untung saja, pertengahan Maret lalu, pihak Ditjen. Perhubungan Laut telah memberikan radio SSB untuk Larashati. Berlayar ke dua kota tersebut tidak murah. Setiap penumpang, dikenakan biaya Rp 1.000 satu rit. Karcis untuk seekor kambing, Rp 800, sapi antara Rp 1.500 - Rp 2.000 dan ayam cuma Rp 40/ekor. Barang per kuintal Rp 800. Diperkirakan, penghasilan kapal tersebut setiap dua rit, Rp 180.000. "Tapi kapal tak pernah untung," keluh Bupati Jepara, Sudikto, "bahkan rugi melulu." Karena itu tambah bupati ini, niat untuk menambah kapal tak terpikirkan. Kapal yang semau wayang ini dinakhodai Chairun, 66 tahun. Dibantu oleh jurumudi Towikromo, 68 tahun. Selain itu, dilengkapi pula dengan 8 ABK lainnya, yang rata-rata masih muda. ABK digaji berdasarkan honor. Misalnya Chairun, mendapat honor cuma Rp 12.000/bulan dan Towikromo Rp 7.000/bulan, ditambah dengan uang insentif Rp 300 setiap rit yang ditempuhnya. "Pokoknya, kesejahteraannya lebih terjamin dari menjadi buruh rokok di Kudus," kata Chairun. Setiap kali berlayar, anak buah kapal ini diperbolehkan membawa tentengan. Larashati turun dok sekali setahun. Artinya, selama 2 minggu, Karimunjawa tidak mempunyai bis air. Dan ini biasa mereka lakukan kalau laut sedang mengganas di sekitar bulan Descmber-Februari. Di saat itulah, harga beras di Karimunjawa bisa mencapai Rp 500/kilo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus