INSIDEN itu terjadi Senin pekan lalu. Hari itu KRI Tohok, yang tergabung dalam satuan patroli TNI-AL, memergoki sebuah kapal penangkap ikan Taiwan, Lich Yun I, di perairan Aru. Menurut siaran pers Pusat Penerangan ABRI pekan lalu, seputar pukul 07.40 WIB 23 November itu, Lich Yun dijumpai KRI Tohok pada posisi 07.08/LS dan 134.22/BI di Kepulauan Aru. Artinya, kapal penangkap ikan itu ada di dalam wilayah teritorial perairan Indonesia. Untuk itu, dari jarak 10 yard, KRI Tohok memerintahkan kapal nelayan itu berhenti. Tapi isyarat bendera dan sinar lampu yang diberikan satuan patroli TNI-AL itu tidak digubris Lich Yun. Malah kapal penangkap ikan dari Taiwan itu lari terbirit-birit ke arah selatan. Karena itu, KRI Tohok memberikan peringatan dengan tembakan ke arah samping kiri, kanan, dan buritan Lich Yun. Namun, kapal itu terus ngacir dengan berlayar zigzag. Pengejaran kemudian terpaksa dihentikan karena Lich Yun I mempunyai kecepatan lebih tinggi. Pelanggaran wilayah perairan seperti itu memang sering dilakukan kapal nelayan asing. Sebetulnya, di daerah yang termasuk Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) itu kapal penangkap ikan asing dibolehkan menangkap ikan asalkan terdaftar, membayar perizinan, dan mematuhi peraturan. Namun, banyak yang tidak menaati ketentuan itu. Menurut sebuah sumber di instansi patroli keamanan laut, di Maluku jumlah kapal nelayan asing yang tak memiliki izin kadang sampai tiga kali lebih besar dibandingkan kapal yang mempunyai. "Mereka suka main kucing-kucingan dengan petugas patroli," katanya. Buntut insiden pekan lalu itu, seperti dilaporkan Jakarta Post, direktur Kaohsiung Wu Chen Hsiung akan datang ke Jakarta untuk memprotes serta menuntut ganti kerugian. Sebab, kata Hu Chih Chih, juru bicara Kaohsiung, perusahaan patungan Taiwan-Australia itu, tiga awak kapal Lich Yun yang berbobot 367 ton itu mati tertembak dalam insiden yang berlangsung sekitar satu jam itu. Protes Hu Chih Chih kabarnya akan disampaikan lewat Yala Mina Thama Karya (YMTK), sebuah perusahaan Indonesia yang bekerja sama dengan Kaohsiung. Lich Yun adalah satu dari 200 kapal penangkap ikan Taiwan yang beroperasi di perairan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini