Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin optimistis Presiden Prabowo menyetujui usulan penambahan anggaran untuk Kementerian Pertahanan di tahun 2025. Dia mengatakan tambahan anggaran tersebut salah satunya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit Tentara Nasional Indonesia atau TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya percaya presiden selaku mantan menhan akan menambah anggaran pertahanan,” kata Sjafrie di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan anggaran pertahanan tidak hanya difokuskan untuk pengembangan alat tempur dan belanja alat utama sistem persenjataan. Salah satu hal yang ingin dia benahi adalah kesejahteraan prajurit.
“Kami bisa melihat bagaimana kondisi rumah satuan-satuan Kostrad yang rumahnya masih jauh lebih buruk dari rumah pedagang asongan,” katanya.
Dia mengatakan kondisi tersebut masih dijumpai di Jakarta. Menurut dia hal serupa atau bahkan lebih buruk juga dialami prajurit-prajurit di daerah.
Menurut Sjafrie, usulan tambahan anggaran tersebut sudah disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo. Untuk itu, Sjafrie melanjutkan, alokasi anggaran Kemhan yang telah disahkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2025 akan diaudit ulang.
Sjafrie mengatakan akan kembali menyusun pos mana saja yang anggarannya masih kurang. Dia mengatakan akan mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 10 triliun. “Itu baru nominal sementara karena kami masih menyusun daftar isian pelaksanaan anggaran,” katanya.
Dalam rapat kerja antara Kementerian Pertahanan dengan Komisi I periode 2019-2024 pada September 2024 lalu, Kemhan mengusulkan agar anggaran tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 166 triliun. Nilai tersebut meningkat dibanding anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp 155,98 triliun.
Anggota Komisi I Rizki Natakusumah mengatakan DPR melalui Badan Anggaran akan mempelajari usulan penambahan anggaran tersebut. Dia mengatakan Komisi I mendukung agar adanya tambahan anggaran itu.
Rizki sepakat bahwa tambahan anggaran Kemhan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit. Tidak hanya itu, dia juga menekankan tambahan anggaran itu digunakan untuk meningkatkan teknologi alutsista.
“Perlu rencana strategis sehingga dengan adanya tambahan anggaran ini bisa diketahui batasan-batasan penggunaanya. Misalnya dialokasi untuk kesejahteraan prajurit sekaligus peningkatan pertahanan,” katanya.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Panglima TNI Sebut 35 Prajurit Mencalonkan Diri di Pilkada 2024