Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURABAYA
Gedung Enam Lantai buat Warga Dolly
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi menutup lokalisasi Gang Dolly-Jarak, Surabaya, pada Rabu malam pekan lalu. Penutupan ditandai dengan deklarasi dan ikrar warga setempat bahwa kawasan Dolly bebas dari prostitusi. Selain warga yang setuju, mereka yang menamakan diri Front Pekerja Lokalisasi menolak penutupan itu. Toh, Risma tetap pada keputusannya.
Setelah Dolly ditutup, Pemerintah Kota Surabaya akan menyediakan gedung enam lantai khusus bagi warga Kelurahan Putat Jaya, Surabaya. Fasilitas itu bisa digunakan oleh warga yang terkena dampak penutupan lokalisasi Dolly-Jarak tersebut. "Nanti ada satu gedung enam lantai untuk warga," kata Risma, yang disambut gembira warga Putat Jaya, dalam pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Balai Kota Surabaya, Jumat dua pekan lalu.
Gedung enam lantai itu ditaksir senilai Rp 9 miliar. Gedung itu akan digunakan, antara lain, untuk sentra pedagang kaki lima dan balai rukun warga. Kamis pekan lalu, terungkap bahwa gedung itu adalah Wisma Barbara II, yang terletak di kawasan Dolly. Selain wisma ini, ada pengajuan 11 wisma di Dolly untuk dibeli Pemerintah Kota Surabaya. Wisma- wisma itu nanti akan disulap menjadi fasilitas umum, seperti perpustakaan, sentra pedagang, dan taman.
Gita S. Listyanti
LUMAJANG
Buruh PHK Dilatih Kewirausahaan Mandiri
PT HM Sampoerna Tbk mulai menggelar pelatihan kewirausahaan mandiri bagi sekitar 2.700 karyawan pabrik sigaret kretek tangan Plant Kunir, yang terkena pemutusan hubungan kerja pada 16 Mei lalu. Para pegawai itu dirumahkan karena pabrik stop berproduksi. Pelatihan digelar bergilir selama enam hari sejak Kamis dua pekan lalu di Gedung Guru, Kecamatan Tempeh, Lumajang.
"Setiap hari 450 orang. Mereka gantian selama enam hari," kata Ismail, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jumat dua pekan lalu. Materi pelatihan lebih banyak berupa pemberian motivasi, misalnya bagaimana mengelola uang pesangon untuk wirausaha mandiri. "Semua bekas karyawan Sampoerna itu sekarang kan pegang uang," ujar Ismail. "Mereka dilatih supaya berwirausaha."
Selain memberikan pelatihan motivasi, Sampoerna sepakat memberikan kompor dan wajan kepada bekas karyawannya. Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Lumajang Suharwoko menjanjikan adanya pelatihan wirausaha ringan, seperti pembuatan bakso dan keripik. Di luar urusan kompor dan wajan, kata Irwan, perwakilan dari PT HM Sampoerna Bidang Ketenagakerjaan, di Surabaya, awal Juni lalu, "Perseroan memberikan bantuan modal dan pesangon yang besarnya bervariasi."
David Priyasidharta, Diananta P. Sumedi
MALANG
PDAM Pasang Keran Air Siap Minum
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang memasang keran air siap minum di 22 lokasi melalui program Zona Air Minum Prima. Ke-22 lokasi itu berada di kawasan Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Lembaga Pemasyarakatan Sukun, sejumlah kampus, sekolah, dan alun-alun Malang. "Sebelumnya telah terpasang di tujuh tempat di sekolah, kampus, dan pasar," kata Direktur Utama PDAM Kota Malang Jemianto, Jumat dua pekan lalu.
Keran air siap minum disediakan untuk memudahkan warga menikmati air minum gratis yang higienis. Sebab, sebelum dialirkan, air sudah menjalani proses pengolahan dan sterilisasi. Walhasil, selepas beraktivitas, misalnya berolahraga, sekolah, atau kuliah, warga Kota Malang yang haus bisa langsung minum dari keran. "Tak perlu bawa bekal air minum," ujar Jemianto.
Abdul Malik, warga setempat, mengaku senang dengan program air siap minum ini. Saban Ahad pagi ia rutin jalan santai atau lari-lari kecil di Jalan Ijen, Malang, saat diberlakukan hari bebas kendaraan bermotor. Ketika haus mendera, Abdul Malik segera mendatangi keran air minum yang berada di depan Perpustakaan Kota Malang di Jalan Ijen untuk membasahi tenggorokannya. "Segar, langsung menghilangkan dahaga setelah berolahraga," katanya Rabu pekan lalu.
Eko Widianto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo