Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JEMBER
Muhaimin-Saifullah Kucing-kucingan
Hajatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur membuat hubungan dua kemenakan mendiang Abdurrahman Wahid, Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf, tak nyaman. Tengok saja, saat halalbihalal di rumah Muhaimin di Jombang pada hari keempat Lebaran lalu, Muhaimin, yang kini menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, kucing-kucingan dengan Saifullah, mantan Sekretaris Jenderal PKB.
Harap maklum, dalam pemilihan kali ini, Saifullah maju sebagai wakil gubernur berpasangan dengan Soekarwo sebagai pasangan inkumben dengan sokongan partai-partai di luar PKB, seperti Partai Demokrat, Golkar, dan Partai Amanat Nasional. Sedangkan PKB secara resmi mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja. Khofifah dan Soekarwo bersaing ketat memperebutkan massa di kantong-kantong Nahdlatul Ulama.
"Kemarin di Jombang terasa kurang nyaman," kata Muhaimin dalam Halalbihalal Nahdliyin Se-Eks Karesidenan Besuki di Jember, Rabu pekan lalu. Namanya kucing-kucingan, maka Muhaimin dan Saifullah tak jadi bertemu. "Padahal Ipul (panggilan akrab Saifullah) itu adik saya. Sejak kecil kumpul dan main bareng," ucap Muhaimin sambil tertawa.
Saat dimintai konfirmasi, Saifullah membantah jika dia disebut sengaja menghindari Muhaimin. Saat halalbihalal dengan keluarga Muhaimin, ia mengaku datang sesuai dengan jam dalam undangan. Namun, sampai ia pamit, Muhaimin belum datang. "Enggak tahu, apa Pak Muhaimin yang kikuk sama saya," ujar Saifullah terkekeh.
Mahbub Djunaidy
MADIUN
Jokowi Tak Datang, Massa Pulang
Pendukung calon Gubernur Jawa Timur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Bambang Dwi Hartono, kecewa. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang dijadwalkan menjadi juru kampanye di Kota Madiun, batal datang. Walhasil, massa memilih bubar lebih awal. "Saya ke sini ingin ketemu dengan Pak Jokowi. Katanya dia mau datang ke sini," ujar Bidah, simpatisan Bambang, kepada Tempo di lapangan Jiwan, Kota Madiun, Rabu pekan lalu.
Bidah menyempatkan diri datang ke acara kampanye Bambang-Said Abdullah karena mendapat informasi dari tetangganya, kader PDI Perjuangan Kota Madiun, bahwa Jokowi dan beberapa artis akan meramaikan kampanye. Di mata Bidah, Jokowi adalah pejabat yang diidolakan. Lantaran idolanya tidak hadir, ia memilih pulang sebelum acara rampung. "Coba ada Pak Jokowi, acaranya pasti ramai," katanya.
Arief Rizqi Hidayat
SURABAYA
Stikerisasi Formulir C1
Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur memutuskan melakukan stikerisasi formulir C1, yaitu formulir hasil pemungutan suara. Keputusan itu merupakan hasil rapat pleno setelah tiga Komisioner KPU Jawa Timur yang dikenai sanksi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu diaktifkan kembali, Kamis pekan lalu.
Menurut Ketua KPUD Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad, stikerisasi diambil dengan pertimbangan waktu dan biaya. Cetak ulang formulir tak mungkin dilakukan karena kedua perusahaan percetakan yang sebelumnya menangani angkat tangan. Kedua perusahaan, yakni PT Pura Barutama dan CV Kharisma Mandiri, baru beroperasi lagi pada 19 Agustus 2013. Walhasil, jika tetap nekat melakukan cetak ulang, semua akan beres setelah 25 Agustus 2013. Padahal pemilihan dijadwalkan pada 29 Agustus. "Ini akan mengancam tahapan coblosan," kata Andry.
Sementara itu, dari sisi anggaran, stikerisasi jauh lebih murah. Jika cetak ulang biayanya sampai Rp 2,4 miliar, sedangkan dengan stikerisasi cukup Rp 200 juta. Dananya diambil dari hibah pemilihan umum kepala daerah Jawa Timur.
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa keberatan terhadap penempelan stiker dirinya dalam formulir C1. Ia meminta cetak ulang untuk memberikan fasilitas yang sama kepada semua calon. "Cetak ulang dan tidak boleh memakai uang negara," kata Khofifah seusai kampanye di Kandat, Kediri, Rabu pekan lalu.
Agita Sukma, Hari Tri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo