Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentrok Pekerja Freeport
BENTROKAN pekerja PT Freeport Indonesia dengan polisi merenggut nyawa Petrus Ayamiseba. Karyawan PT Pangan Sari Utama itu tewas ditembak polisi dalam unjuk rasa di Terminal Gorong-Gorong, Timika, Papua, Senin pekan lalu. PT Pangan adalah pemasok katering pekerja Freeport.
Ribuan pekerja yang menuntut kesejahteraan itu semula berunjuk rasa dengan tertib. Saat massa sedang berdialog dengan perwakilan Freeport dan polisi, tiba-tiba terdengar tembakan. Massa lalu merangsek ke dalam terminal dan dihalangi polisi bersenjata.
Akibatnya, tujuh orang, termasuk Petrus, tertembak. Dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Timika, enam korban bisa diselamatkan, sedangkan nyawa Petrus tak tertolong. Bentrokan juga menyebabkan sejumlah polisi terluka. Selain itu, tiga truk pemasok katering karyawan dibakar massa.
Hary Tanoe Masuk NasDem
BOS Media Nusantara Citra, Hary Tanoesoedibjo, disebut-sebut bergabung dengan Partai NasDem. Kini partai baru yang dekat dengan pengusaha media Surya Paloh itu sedang mempertimbangkan posisi untuk Hary. "Tak penting siapa yang menggiring dan mencetak gol. Yang penting gol tercipta," kata Ketua Umum Partai NasDem Rio Capella bertamsil.
Bergabungnya Hary ke NasDem menambah daftar pengusaha media yang terjun ke politik. Sebelumnya, tentu saja, ada Surya Paloh, pemilik Metro TV, Media Indonesia, dan Lampung Post, serta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ANTV, TV One, Surabaya Post, dan Vivanews.com). Multimedia Nusantara, yang dimiliki Hary, membawahkan RCTI, MNC TV, Global TV, Indovision, Seputar Indonesia, Okezone.com, dan Sindo Radio (dulu Trijaya).
Sejumlah politikus mengaku tak risau Hary masuk NasDem. Aburizal, misalnya, menganggap Hary bukan ancaman. "Kecil…," katanya Rabu pekan lalu. Hary sendiri masih enggan bersuara tentang langkahnya masuk ke dunia politik.
Duit Wisma Atlet Mengalir ke Senayan
MINDO Rosalina Manulang kembali mengungkapkan duit proyek wisma atlet SEA Games Palembang mengucur ke sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Tapi Rosa enggan menyebut nama anggota Dewan penerima dana itu. "Banyak. Ya, ada lima, kali," kata Rosa setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin pekan lalu.
Ini bukan pertama kali Rosa menyebut ada duit proyek wisma atlet mengalir ke anggota Dewan. Di persidangan, Rosa juga mengungkapkan duit proyek mengalir ke Angelina Sondakh, anggota Komisi Olahraga dari Partai Demokrat, dan I Wayan Koster, anggota Badan Anggaran dari PDI Perjuangan.
Senin pekan lalu, KPK juga memeriksa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sebagai saksi untuk tersangka Muhammad Nazaruddin. Selain itu, KPK memeriksa Muhammad Nasir, kakak Nazaruddin, dan Ketua Komisi Olahraga DPR Mahyuddin.
Bali Diayun Lindu
GEMPA berkekuatan 6,8 skala Richter menggoyang Bali pada Kamis pekan lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat pusat lindu berada sekitar 143 kilometer ke arah barat daya dari Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi pada pukul 10.16 waktu setempat. Lindu terjadi lagi pada pukul 15.52, berkekuatan 5,6 skala Richter.
Hingga Kamis malam, dilaporkan puluhan orang terluka dan sejumlah bangunan rusak. Rumah Sakit Umum Daerah Sanglah merawat sedikitnya 46 korban luka. Tak ada korban jiwa akibat bencana itu.
Gempa besar terakhir yang menggoyang Bali terjadi pada 1976. Ketika itu, gempa dengan episentrum di Buleleng berkekuatan 6,5 skala Richter menelan 471 korban jiwa.
Dewan Ributkan Camar Bulan
ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat, Tb. Hasanuddin, menuding Malaysia mencaplok wilayah Indonesia di perbatasan Kalimantan Barat. Hasanuddin menyebutkan Indonesia bakal kehilangan 1.400 hektare tanah di Camar Bulan dan 80 ribu meter persegi di pantai Tanjung Datu.
Menurut Hasanuddin, ia mengetahui hal itu saat berkunjung ke sana dua bulan lalu. Sejumlah warga di dua wilayah Kabupaten Sambas itu mengaku pernah diusir patroli Malaysia. "Malaysia bilang ini kampung mereka," katanya.
Pernyataan Hasanuddin dibantah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Menurut Djoko, tak ada pergeseran patok perbatasan di dua wilayah itu. Persoalan Tanjung Datu dan Camar Bulan masih dalam proses perundingan Indonesia-Malaysia.
Simpang-siur Status Ketua KPU
KEJAKSAAN Agung, Senin pekan lalu, mengumumkan bahwa Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary telah dijadikan tersangka oleh Kepolisian RI dalam kasus pemalsuan surat hasil pemilihan umum. Menurut Kejaksaan, status tersangka Hafiz berdasarkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan bernomor B/81-DP/VII/2011/Dit.Tipidum dari Polri tertanggal 15 Juli 2011 yang diterima Kejaksaan.
Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Sutarman menyanggah surat yang dikirim anak buahnya itu. Menurut Sutarman, status Hafiz masih terlapor berdasarkan pengaduan Abdul Syukur Mandar, bekas calon anggota legislatif Partai Hanura di Halmahera, Maluku Utara. Polisi juga belum memeriksa saksi-saksi yang dibutuhkan. "Belum cukup alat bukti untuk penetapan tersangka," katanya.
Diralat Polri, Kejaksaan berkukuh surat yang diterimanya mengatakan Hafiz tersangka. Kejaksaan belakangan menggelar konferensi pers dan menunjukkan surat pemberitahuan polisi itu. Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Ketut Yoga Ana mengaku ada kesalahan ketik dalam surat itu. "Seharusnya terlapor, bukan tersangka," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo