Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menghadiri Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran tampak ikut mendampingi ayahnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberi sambutan di Rakernas APKASI. Terlihat di foto yang dibagikan Sekretariat Presiden, Wali Kota Solo berdiri di jajaran depan yang ditempati Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Gibran tampak berdiri di samping kiri Teten saat momen mendengarkan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’. Terlihat juga Ketua APKASI Sutan Riska Tuanku Kerajaan berdiri sebelah kiri Presiden.
Sepanjang proses kontestasi pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, Jokowi dan Gibran tidak pernah tampil bersama. Jokowi dan Gibran tampil di publik pertama setelah Pilpres saat mengunjungi monumen Borobudur 25 Mei 2024.
Pencalonan Gibran sebagai wakil Prabowo Subianto mendapat kritik tajam karena dimungkinkan oleh pengubahan aturan batas usia capres cawapres di Mahkamah Konstitusi. Saat itu MK dipimpin oleh Anwar Usman – paman Gibran sekaligus Ipar Jokowi.
Presiden dan Istana berulang kali menyangkal adanya intervensi terhadap mahkamah. Putusan sengketa pilpres juga menyatakan tidak ada cawe-cawe Jokowi, namun memberikan catatan etik atas kemenangan Prabowo-Gibran.
Wanti-wanti Jokowi untuk Kepala Daerah
Ketika memberikan arahannya, Jokowi mewanti-wanti amtenar kabupaten maupun kota untuk melakukan pengadaan dan jasa dari produk dalam negeri. Kepala negara menyayangkan serapan anggaran masih banyak dibelanjakan lewat impor.
Eks Wali Kota Solo itu mengatakan pemerintah mengumpulkan uang dari penerimaan negara dengan susah payah. “Pajak, PNBP, royalti, dividen, itu serupiah, serupiah, serupiah semuanya dikumpulin Bu Menkeu. Terkumpul jadi penerimaan negara ditransfer ke daerah, dibelikan produk impor. Tapi, yang dapat manfaat negara lain. Ini perlu saya ingatkan beli produk kita sendiri,” kata Jokowi.
Gubernur Jakarta 2012-2014 mencatat serapan anggaran daerah untuk produk dalam negeri masih 41 persen. Jokowi menginginkan pengadaan barang dan jasa itu 100 persen dari produk dalam negeri.