Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Muhadjir Diperintah Jokowi: Terjun ke Provinsi Sindh, Lokasi Terparah Banjir Pakistan

Muhadjir diminta Jokowi mewakili pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kepada korban banjir dan tanah longsor di Pakistan.

27 September 2022 | 18.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022. Tempo/Fajar Pebrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy semalam telah berangkat ke Pakistan, usai menerima perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Muhadjir mengatakan dirinya berkunjung ke lokasi terdampak banjir yang paling parah di Pakistan yaitu Provinsi Sindh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ditemui Menteri Urusan Tenaga Kerja dan Menteri Sosial Pakistan," kata mantan Menteri Pendidikan ini saat dihubungi, Selasa, 27 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhadjir diminta Jokowi mewakili pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kepada korban banjir dan tanah longsor di Pakistan. "Sesuai arahan presiden sebaiknya bantuan diserahterimakan langsung," kata dia.

Banjir telah menerjang Pakistan sejak akhir Agustus dan menyebabkan korban jiwa 1.500 lebih. Presiden Jokowi juga menyebut bencana ini telah memaksa kurang lebih 800 ribu orang mengungsi.

Sehingga kemarin, Senin, 26 September, Jokowi melepas bantuan resmi dari pemerintah Indonesia untuk Pakistan di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Bantuan uang tunai sebesar US$ 1 juta dan 12 jenis barang-barang kebutuhan dasar sebesar 80 ton.

Semula, kata Muhadjir Effendy, rombongan perwakilan pemerintah Indonesia ke Pakistan hanya akan dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto. Tapi Halim Perdanakusuma kemarin, Jokowi justru memerintahkan Muhadjir yang memimpin rombongan.

Muhadjir pun terbang bersama Suharyanto. Perintah Jokowi ini berbeda karena tak biasanya kepala negara memerintahkan langsung menteri dan Kepala BNPB untuk langsung mengecek bencana di luar negeri. "Presiden memberikan perhatian khusus mungkin terkait dengan kapasitas beliau sebagai presiden G20," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini merespons perintah tersebut.

Adapun di Pakistan, kata Muhadjir, dirinya berdiskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam Mulawarman Tugio dan Konsul Jenderal Indonesia di Karachi June Kuncoro Hadiningrat. Mereka membicarakan tindak lanjut bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia di sana. "Terutama pada tahap rehabilitas dan rekonstruksi pasca bencana," kata dia.

Pada 28 Agustus lalu, Kementerian Luar Negeri menyebut tidak terdapat warga negara Indonesia atau WNI yang menjadi korban banjir. Saat dikonfirmasi terkait kondisi WNI di Paksitan hari ini apakah ada yang meninggal atau mengungsi, Muhadjir belum memberikan penjelasan lebih lanjut.

 

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus