Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Bilang Politik Keras dan Kasar

Jusuf Hamka mengungkap bahwa dirinya lebih memilih menjadi warga biasa ketimbang harus tetap bergelut di dunia politik.

12 Agustus 2024 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengusaha Jusuf Hamka (tengah) melambaikan tangan ke arah wartawan saat akan menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin 12 Agustus 2024. Jusuf Hamka mengundurkan diri usai mendengar kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan ketua umum Partai Golkar. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan dirinya akan berhenti berpolitik secara resmi usai mundur dari Partai Golkar hari ini. Pernyataan itu dia sampaikan usai melayangkan surat pengunduran diri menyusul Airlangga Hartarto yang mundur dari jabatan ketua Umum Partai Golkar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya tidak akan mengikuti politik lagi. Saran keluarga saya, saya mengundurkan diri dari politik," kata Hamka di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Senin, 12 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamka mengungkap bahwa dirinya lebih memilih menjadi warga biasa ketimbang harus tetap bergelut di dunia politik. Keputusan itu dia ambil sebagai bentuk dukungan kepada Airlangga yang mundur lebih dahulu pada Sabtu lalu. 

"Saya mau menjadi warga biasa, rakyat biasa, sesuai keinginan rakyat dan guru-guru saya," ujarnya. 

Pria dengan julukan "Bos Jalan Tol" itu berkomitmen untuk tetap berkiprah untuk masyarakat, terutama penanganan masalah sosial. Dia juga berjanji akan membantu pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur. 

"Saya akan bantu negara, membantu mensejarahterakan warga-warga yang tidak terjangkau oleh negara, membantu infrastruktur, membuka desa-desa kecil menjadi kota-kota baru, itu kerjaan saya," tuturnya. 

Lebih lanjut, Hamka menilai bahwa politik itu keras. Dia menganggap jalan hidup sebagai pekerja sosial lebih cocok untuk dirinya ketimbang menduduki jabatan publik. 

"Menurut saya politik itu, agak keras, agak kasar. Kalau saya kan kerjanya kemanusiaan. Mungkin beda ya, agak lembut, gitu-gitu, enggak bisa sama," ucapnya. 

Berdasarkan pantauan Tempo, Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar pada pukul 10.00 dan langsung menuju ke lantai atas gedung Golkar. Dia turun ke lobi pada pukul 10.45 usai menyerahkan surat pengunduran diri kepada staf Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. 

"Pak Sekjen belum datang, lagi on the way. Tapi saya mau cepat-cepat. Mau ada urusan lain," ujar Hamka sebelum meninggalkan kantor DPP Partai Golkar. Dia juga mengaku tak mau mengganggu jadwal Lodewijk. 

Dalam surat pengunduran diri yang diterima Tempo, Hamka memutuskan untuk keluar secara penuh dari Partai Golkar sejak 11 Agustus 2024. Salinan surat tanda terima pengunduran diri itu juga telah diterima Hamka. Hamka meninggalkan kantor Golkar pada pukul 10.50.

"Sepenuhnya. Saya tidak boleh berpolitik lagi oleh keluarga saya dan oleh guru-guru saya," tuturnya.

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus