Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mungkin Sedang Terjadi Sesuatu ...

Wawancara Tempo dengan Menlu Mochtar Kusumaatmaja mengenai berbagai segi masalah pengungsi Vietnam. (nas)

23 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUDAH-MUDAHAN berita itu tidak benar, kata Menlu Mochtar Kusumaatmadja Sabtu lalu menanggapi pernyataan Wakil PM Malaysia Datuk Mahathir bahwa Malaysia mungkin akan mengusir 76 ribu pengungsi Vietnam yang saat ini ditampungnya. Mengapa? "Karena itu tidak akan menyelesaikan persoalan. Dan lagi itu akan bisa digunakan Vietnam sebagai alasan untuk lepas tangan," jawab Menlu. Dalam suatu wawancara akhir pekan lalu dengan Susanto Pudjomartono dari TEMPO, Mochtar menjelaskan tentang berbagai segi masalah pengungsi ini. Beberapa petikan: Tampaknya ada perubahan sikap dari para anggota Asean menghadapi masalah pengungsi ini. Mengapa? Perubahan sikap itu memang terjadi terutama pada Muangthai, yang beberapa bulan terakhir ini sulit mempertahankan kebijaksanaan pengungsinya yang semata-mata didasarkan asas perikemanusiaan. Tiap orang yang berpikiran sehat bisa memahami sepenuhnya perubahan sikap ini karena ada segi lain, yaitu ancaman terhadap keamanannya. Saya bisa membenarkan ini karena di samping asas perikemanusiaan, ada asas lain yang lebih penting dan mendasar, yakni asas survival. Bukan saja dari pemerintah, tapi dari bangsa dan kerajaan Muangthai. Yang mengagumkan adalah bahwa perubahan sikap ini baru terjadi sekarang. Ini berarti pemerintah Muangthai sudah cukup lama berusaha mempertahankan asas perikemanusiaan ini dalam situasi yang bagi bangsa lain barangkali sudah lama dinilai tidak memungkinkan. Bagaimana dengan Malaysia? Mengenai Malaysia, persoalan cukup gawat karena faktor-faktor dalam negeri, antara lain susunan penduduk yang belum cukup homogen dan terpadu. Hingga suatu kebijaksanaan yang tidak cukup dapat dukungan rakyat bisa menimbulkan akibat yang cukup parah bagi pemerintah. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Mengapa kebijaksanaan pemerintah berubah keras? Sebenarnya tidak dapat dikatakan ada perubahan sikap yang mendasar, walau waktu terjadi pernyataan yang pertama 12 Juni lalu (oleh Menhankam Jenderal Jusuf, Red.) kesan itu ada ditimbulkan. Karena itu saya minta agar semua pernyataan dari para pejabat tinggi Indonesia dibaca secara keseluruhan, jangan secara terpisah. Kesimpulannya: aspek pencegahan masuknya arus pengungsi akan lebih ditekankan. Tapi aspek perikemanusiaan tidak akan ditinggalkan. Anda telah beberapa kali memanggil Dubes Vietnam Tran My. Apa saja yang dibicarakan? Awal Januari lalu misalnya saya minta perhatian pemerintah Vietnam atas persoalan pengungsi ini. Kita minta Vietnam membantu menyelesaikannya. Tanpa alasan yang jelas, membanjirnya pengungsi itu pada hakekatnya merupakan suatu tindakan yang tidak bersahabat. Tindakan saya ini sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden Soeharto sewaktu kunjungan PM Pham Van Dong tahun lalu. Waktu itu Presiden minta agar soal pengungsi ini jangan sampai menimbulkan beban bagi negara anggota Asean dan mempengaruhi hubungan baik antara Asean dan Vietnam. Lalu apa jawab PM Pham Van Dong waktu itu? PM Dong waktu itu memberikan jaminannya bahwa akan dilakukan segala usaha agar pengungsi ini tidak menjadi beban Asean, karena memang tidak ada maksud untuk itu. Waktu itu dikatakannya bahwa Vietnam adalah suatu bangsa yang tidak banyak bicara. Kata PM Dong: "Lihat saja buktinya nanti." Setelah itu beberapa kali Dubes Tran My saya panggil lagi. Yang terakhir pada 12 Juni lalu. Saya menagih janji Vietnam yang diucapkan waktu Pertemuan Jakarta bahwa Vietnam sedang berusaha sedapat mungkin untuk mengurangi kesulitan akibat pengungsi Ini pada negara-negara di kawasan Ini. Waktu itu Dubes Tran My mengatakan belum ada kabar dari Hanoi. Apakah meningkatnya arus peng ungsi menunjukkan bahwa Hanoi tidak memenuhi janji? Ini sulit dijawab. Tampaknya ada kesulitan bagi Vietnam untuk memberi jawaban pada pertanyaan Menlu Indonesia. Ini tidak normal, mungkin sedang terjadi sesuatu di Hanoi. Memang kita kecewa, tapi hal ini belum tentu berarti tidak adanya iktikad baik Vietnam. Mungkin ada sebab-sebab lain yang mendasar. Ada pengungsi yang mengatakan bahwa berita akan adanya pusat pemrosesan lebih mendorong mereka untuk mengungsi. Apakah ini sebab makin derasnya arus pengungsi?. Itu memang suatu faktor. Tapi ada faktor lain juga yang membantu. Misalnya musim yang baik. Selain itu penjagaan kita tampaknya tidak cukup walau sejak akhir tahun lalu sudah ada instruksi untuk memperketat patroli laut kita menghadapi pengungsi. Jadi, dengan adanya perkembangan terakhir ini, bagaimana prospek penyelesaian masalah pengungsi ini? Sulit. Bahkan bisa dikatakan suram. Sukar untuk mengembalikan situasi pada keadaan waktu diadakannya pertemuan Jakarta (pertengahan Mei, Red.). Ini yang dikhawatirkan dan sebenarnya harus dicegah sejak semula. Ketegangan di Asia Tenggara tampaknya meningkat, terutama di perbatasan Muangthai-Kamboja. Beberapa tokoh negara Asean bahkan meramaikannya dengan ucapan-ucapan yang keras, misalnya akan membantu Muangthai jika diserang. Ketegangan memang meningkat. Dan ucapan yang kurang hati-hati mungkin turut membantu terciptanya suasana demikian. Menurut laporan yang diperoleh dari Kedubes RI di Bangkok, pejabat-pejabat di sana merasa terganggu oleh adanya pernyataan-pernyataan yang tidak membantu itu. Apakah yang anda maksudkan pernyataan dari pejabat Indonesia juga? Saya tidak mau menjawab itu. Tapi dalam politik ada yang dinamakan escalation through public statements (peningkatan situasi lewat pernyataan umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus