Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosial

Natal dan tahun baru di iraq

Orang kristen di irak umumnya masyarakat urban kelas menengah pengikut gereja apostolik armenia. penjualan pohon cemara dan upacara natal mirip dengan indonesia. lagu gerejani dalam bahasa arab. (ag)

10 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut ini laporan Abdullah Sz bekas mahasiswa Indonesia di Baghdad yang berulang-kali membatu TEMPO. Barangkali ada sedikit gunanya untuk sekedar menjenguk masyarakat Kristen? ia Arab yang hampir-hampir tak pernah disiarkan. SUDAH menjadi kebiasaan di mana-mana, ucapan Merry Christmas disatukan dengan Happy New Year. Hal yang demikian juga penulis saksikan di beberapa negara Arab, termasuk Irak. Biasanya dua-kalimat itu tercantum dalam tulisan-tulisan kartu Natal atau di sebagian toko pada kaca etalase. Pada saat-saat menjelang Natal, di ujung jalan menuju ke 'Jalan Masbah, Bahdad, banyak orang menjual pohon cemara asli dengan ukuran besar kecil. Ada yang tinggi 1 meter ke bawah, ada yang 2 meter lebih. Para penjual mengambil tempat di situ karena daerah itu merupakan komplek orang-orang Kristen Armenia dan orang-orang asing. Pemeluk Kristen Annenia adalah oran Irak juga yang menjadi pengikut Gereja Apostolik Armenia, salah-satu Gereja-Gereja Orthodox seperti halnya Gereja Kopti di Mesir ataupun Gereja Orthodox Rusia yang Yunani. Pohon-pohon latal ini bcrharga serihu sampai lima ribu rupiah kira-kira. I'ada umumnya jumlah dagangan cemara ini tidak pernah terjual habis. Bisa laku 1/10 nya saja sudah untung, kata salah seorang penjual di sana. Di sini terlihat lima orang penjual. Kalau tiap penjual menyediakan 100 batan, barangkali jumlah lakunya kira-kira 50 batang. Katolik Suriah Suatu ketika di musim dingin, tengah malam tanggal 24 Desember, penulis menghadiri upacara atal di Baghdad di sebuah gereja. Ini adalah gereja "Syriac Catholic Church" (bukan Katolik Roma) di Alwiyah, bisa menampung pengunjung t 1000 oran. Kami masuk sekitar jam 23.30. Suasana masih sepi dan kami duduk di deretan belakang agak ketinggian. Di sisi jalan sebelah kanan dalam terdapat sebuah patung Bunda Maria dengan rumah-rumahannya. Setiap oran yang datang memberi hormat sejenak ke situ. Jam 24.00 tepat acara dimulai. Hadirin sudah separoh ruangan. Awal mula acara laulagu gerejani--koor--dibawakan oleh anak-anak yang berdiri di sudut depan. Selanjutnya dibacakan riwayat hidup Yesus. Di sini tiba-tiba kami teringat bacaan mauludan dan arzanji tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. Ada sedikit kemiripan, lebih-lebih karena lagu-lagu yang sama-sama antik itu dibawakan dalam bahasa yang sama-sama Arab. Upacara lain tidak lebih seperti upacara-upacara Natalan digereja-gereja kita, khususnya Katolik. Pergantianpergantian acara sering ditandai dengan bunyi kelininan bel kecil. Malam hari menjelang 1 Januari, daerah yang banyak didiami orang Kristen yang kebetulan juga merupakan pusat gedung-gedung Kedutaan Asing, tidak sepi dari kerusuhan. Boleh ditambahkan bahwa orang Kristen di Irak seperti halnya di Suriah (8%) umumnya adalah masyarakat urban kelas menengah. Di jalan-jalan di sini, lewat tengah malam, pemuda banyak hilir mudik bergerombol-gerombol. Ada juga yang sempoyonan karena terlalu banyak minum. Yang paling sering terjadi, seperti tahun-tahun lewat, ialah perusakan kaca-kaca tempat gambar/penerangan beberapa kedutaan asing, termasuk kedutaan kita yang di sana. Ini sudah tentu tak ada hubungannya apa-apa dengan agama, malah kelihatannya dimasuki unsur-unsur lain. Ada pun daerah-daerah lain di kota Baghdad tampaknya biasa saja. Udara dingin bulan Desember biasanya di bawah nol derajat Celsius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus