Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM) menolak protes yang diajukan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti terkait penyanderaan pilot Philip Mark Marthens. Menurut OPM, Susi adalah bagian dari penjajah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Susi adalah bagian dari pemerintah kolonial yang menjajah Papua," kata Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Senin, 8 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Susi mengutarakan kemarahannya oleh aksi penyanderaan terhadap pilot Susi Air. Susi menyampaikan kemarahannya itu saat menelepon pendeta Karel Phil Erari. Dalam rekaman telepon yang tersebar, Susi mulanya marah karena Kelompok Kriminal Bersenjata menembaki pasukan TNI yang mencoba untuk mengevakuasi Philip.
Susi mengatakan tidak pernah berbuat jahat kepada masyarakat Papua. Dia menilai tindakan KKB terhadap pilotnya tidak adil.
Susi mengatakan kerap membantu masyarakat Papua dengan memberikan makanan, pendidikan dan obat-obatan. Menurut dia, Susi Air juga merupakan penerbangan yang kerap membantu melayani transportasi masyarakat di pedalaman Papua. “Sudah hampir 20 tahun terbang di Papua, saya bantu masyarakat,” kata dia.
Sebby menilai pernyataan dan kemarahan Susi Pudjiastuti itu mengada-ada. Dia menilai Susi merupakan bagian dari pemerintah Indonesia karena pernah menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan. Selain itu, dia menilai penerbangan yang dilakukan Susi Air bukan bertujuan untuk membantu masyarakat Papua. Menurut dia, penerbangan tersebut merupakan bagian bisnis yang mengeruk kekayaan Papua.
“Jadi yang Susi lakukan itu dia pikir bukan penjajahan? Itu aneh,” kata dia.
Sebby menilai pilot Philip juga merupakan bagian dari penjajah. Menurut dia, Philip mengantongi surat izin penerbangan yang diterbitkan oleh Panglima TNI. Dengan demikian, Sebby mengatakan OPM menganggap Philip merupakan bagian dari tentara Indonesia. “Mereka bagian dari Indonesia security force,” ujar dia.
Sebby berujar Papua tidak butuh bantuan Susi Air. Dia mengatakan Papua juga tak butuh pembangunan infrastruktur maupun sekolah. Menurut dia, orang Papua dapat membangun sendiri infrastruktur dan sekolah ketika sudah merdeka. “Kami tidak butuh Anda punya pesawat, kami tidak butuh pembangunan, kalau kami merdeka, kami akan bangun sendiri dengan uang dan kekayaan alam kami,” ujar dia.