Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pakai Jas dan Dasi, Ma'ruf Amin Cerita Dipuji Jokowi

Tak hanya pujian, Ma'ruf Amin mengaku juga mendapat ujian dari Jokowi.

26 Oktober 2019 | 09.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin memimpin doa bersama didampingi istri Wuri Estu Handayani Ma'ruf Amin (ketiga kanan) beserta keluarga sebelum mengikuti upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Jakarta, Minggu 20 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menceritakan pernah dipuji Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika mengenakan jas dan dasi. "Saya beberapa hari ini banyak pakai dasi. Kata Pak Jokowi lebih muda 20 tahun," kata Ma'ruf dalam silaturahmi dan tasyakur atas pelantikan dirinya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ma'ruf mengatakan sebagai seorang kiai, ia memiliki pakaian khas, yaitu kain dan sorban. Setelah dilantik menjadi wakil presiden, Ma'ruf mendengar banyak orang mempertanyakan pakaian apa yang akan dikenakannya nanti ketika bertugas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menegaskan akan tetap tampil dengan kain dan sorbannya. Namun, bisa juga mengenakan jas hitam dengan banyak tanda kehormatan seperti pada foto kenegaraan. "Saya pun juga harus berpakaian seperti itu," ujarnya.

Tak hanya pujian, Ma'ruf mengaku juga mendapat ujian dari Jokowi. Ia menyebut Jokowi ingin menguji kekuatannya ketika menjadi wapres, dengan memberi sejumlah tugas. Misalnya, Ma'ruf menyebutkan sehari setelah pelantikan, yaitu pada Senin pagi, 21 Oktober 2019, ia berangkat ke Jepang untuk mewakili Jokowi dalam acara penobatan Kaisar Jepang Naruhito.

Ia berseloroh bahwa rangkaian kegiatan itu membuatnya tak bernapas. "Sampai di sana, tidak bernapas juga. Datang malam, pagi ketemu dengan Yang Dipertuan Agung Malaysia, ke tempat penobatan. Pulang salat Ashar, ketemu Pak Fukuda, mantan PM Jepang," katanya.

Pertemuan dengan Fukuda, kata Ma'ruf, dilakukan sebelum ia ke bandara. Fukuda menyampaikan kepada Ma'ruf akan datang ke Indonesia pada November 2019 dengan membawa tim bisnisnya. Usai pertemuan, Ma'ruf pun ke bandara untuk kembali ke Indonesia. Tiba pada Selasa malam, Ma'ruf diagendakan menghadiri pelantikan menteri pada Rabu pagi.

"Berikutnya sidang kabinet (pada Kamis). Tadi (hari ini) pelantikan wakil menteri. 'Wah, rupanya Pak Kiai kuat atau tidak ini'. Oleh karena itu, saya mohon doa mudah-mudahan saya bisa melaksanakan tugas-tugas ini."

Menurut Ma'ruf, banyak orang meragukan dirinya karena sudah tua. "Siapa bilang saya masih muda? Memang sudah tua kok. Tapi kan saya bilang, katanya WHO, tua itu dari 80 ke atas. Kalau antara 60-80 itu belum tua. Namanya baru setengah baya. Jadi kalau saya ini sebenarnya baru setengah baya," katanya berseloroh.

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus