Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pakar Duga Hilangnya Dukungan 212 Buat Elektabilitas Prabowo Stagnan

"Dukungan terhadap Prabowo stagnan dan meredup karena terkait cabutnya dukungan 212, tidak ada kepedulian dengan HRS (Rizieq Shihab)," kata Ujang.

27 April 2022 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menduga cabutnya dukungan kelompok Persatuan Alumni atau PA 212, menjadi salah satu penyebab elektabilitas Prabowo Subianto stagnan. Data soal mandegnya elektabilitas Prabowo itu terlihat dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia atau IPI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dukungan terhadap Prabowo stagnan dan meredup karena terkait cabutnya dukungan 212, tidak ada kepedulian dengan HRS (Rizieq Shihab), pendukung Prabowo juga kecewa," ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 April 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ujang mengatakan, kelompok PA 212 dan Rizieq Shihab menjadi salah satu loyalis Prabowo sejak Pilpres 2014 dan 2019. Namun, mereka kecewa dengan masuknya Prabowo ke pemerintahan dan tidak ada pembelaan yang diberikan Menteri Pertahanan itu kepada Rizieq saat terjerat kasus. 

Hal ini yang membuat dukungan dari kelompok itu hilang dan membuat elektabilitas Prabowo menurun. "Jadi Prabowo walaupun sudah di atas, tapi di akhir permainan (Pemilu) akan turun, sekarang pun sudah terlihat, stagnan terus turun," kata Ujang. 

Dalam survei Indikator Politik Indonesia, nama Prabowo Subianto mengantongi elektabilitas sebesar 23,9 persen dan angkanya disebut terus mengalami tren penurunan. Bahkan, saat ini Prabowo berada di urutan kedua sebagai capres dengan elektabilitas terbanyak, setelah disalip Ganjar Pranowo dengan capaian 26,7 persen.

Tren elektabilitas Prabowo cenderung stagnan dibanding survei Februari 2022 dengan angka 22,4 persen. Sementara Ganjar mengalami terus tren kenaikan dibandingkan survei Februari 2022 dengan angka 21,6 persen. 

"Prabowo meningkat sedikit tapi cenderung stagnan kalau dibandingkan November 2021 bahkan sedikit turun," Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus